Selama lebih dari 6 tahun dalam operasi berkelanjutan dan peran utama Angkatan Udara, Kerajaan Arab Saudi tidak pernah mengirim pesawat tempur, helikopter, atau mesinnya ke luar negeri untuk tujuan perawatan (maintenance).
Semua pekerjaan dilakukan secara lokal, berkat basis industri besar yang dibangun Arab Saudi untuk menghindari pemerasan negara-negara Eropa dan Amerika.
Saudi memiliki banyak perusahaan dan lembaga yang disetujui untuk pembuatan, perbaikan, pemeliharaan, perombakan, modifikasi, modernisasi, pengembangan, desain suku cadang pesawat dan helikopter.
Baik untuk fungsi digital maupun mesinnya, pemrograman dan rekayasa sistem pesawat, pengembangan elektronik, sistem navigasi dan modernisasi. Di antara perusahaan yang paling penting milik Arab Saudi adalah Al-Salam – MEPC.
Perusahaan Saudi siap dengan mesin dan para kader yang memiliki keahlian dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan yang rumit dan canggih ini, merawat pesawat-pesawat tempur berteknologi tinggi.
Industri militer Saudi tidak hanya melakukan pekerjaan ini di tingkat lokal, tetapi bahkan di tingkat regional dan internasional. Mereka telah memperoleh banyak sertifikat penghargaan dan akreditasi dari beberapa negara produsen pesawat tempur, seperti Inggris dan Amerika.
Di antara negara yang mendapatkan servis dari industri militer Arab Saudi di kawasan Timur Tengah adalah Lebanon, Mesir, Kuwait, Bahrain dan beberapa negara lain yang tidak disebutkan dalam laporan di sini.[]
Sumber: defaa.net