Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada hari Ahad (2/7) memanggil Duta Besar Swedia di Riyadh untuk mengingatkan tentang penolakan terhadap insiden pembakaran Al-Quran yang baru-baru ini terjadi di Swedia.
Pada 28 Juni, Salwan Momika, 37, seorang pengungsi dari Irak, menodai Alquran dan membakarnya di depan Masjid Jami di Stockholm, yang memicu kemarahan dan kecamanatas tindakan tersebut di seluruh dunia Muslim dan Arab.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk dan mengecam pembakaran salinan mushaf Al-Quran tersebut satu hari setelah insiden dan memanggil Duta Besar Swedia Petra Menander pada hari Ahad.
Kementerian menyerukan kepada pemerintah Swedia untuk menghentikan semua tindakan yang secara langsung bertentangan dengan upaya internasional untuk menyebarkan nilai-nilai toleransi, moderasi dan penolakan terhadap ekstremisme, dan yang melemahkan rasa saling menghormati dalam hubungan antara masyarakat dan negara.
Komite Eksekutif Organisasi Kerjasama Islam (OKI) juga mengadakan pertemuan di Jeddah pada hari Ahad untuk membahas konsekuensi yang timbul dari insiden tersebut.
OKI dengan tegas mengecam tindakan tersebut, yang dikatakan melemahkan sikap saling menghormati di antara masyarakat dan usaha global dalam mendorong toleransi dan moderasi.(ARBN)