Lebih dari 11 juta warga asing dari 100 negara yang menetap dan bekerja di Arab Saudi, sebagaimana yang laporan arabnews (1/12), mengutip seorang pejabat senior di Kementerian Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial Arab Saudi.
Hal ini disampaikan pada Selasa (28/11) lalu, saat Adnan bin Abdullah Al-Naim, wakil Kementerian Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial Arab Saudi, menerima agen perekrutan di dalam Saudi bersama 32 anggota delegasi dari Kolombo di Dewan Kamar Dagang Arab Saudi.
Sementar itu, dalam rangka menyiapkan Saudi Vision 2030, Mansour Al-Shathri, Ketua Komite Saudi untuk Dewan Pasar Buruh di Kamar Dagang Saudi, mengatakan bahwa saat ini upaya ditujukan untuk membuat pasar tenaga kerja lebih menarik bagi bagi pekerja asing.
Al-Naim menyampaikan bahwa kementerian telah bekerja dengan berkoordinasi dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan badan-badan terkait lainnya untuk mengembangkan undang-undang yang melindungi hak-hak pengusaha dan pekerja, serta untuk mengurangi pelanggaran terhadap pekerja migran.
Dia juga membagikan rincian tentang skema MUSANED, dimana rekrutmen dari luar negeri dapat diproses melalui platform elektronik yang menyediakan berbagai layanan, termasuk e-contracting dan e-Visas.
“Program ini memfasilitasi prosedur rekrutmen dan pengaman hak-hak pihak terkait,” katanya.
Wakil menteri tersebut mengatakan bahwa pasar tenaga di kerja Saudi dianggap sebagai yang terbesar keempat di dunia, di mana jumlah pekerja rumah tangga sekitar 2,3 juta pekerja.
Saat ini Arab Saudi merupakan anggota aktif ILO, dan mengikuti sistem ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan organisasi internasional, paparnya.
Di antara kesepakatan yang harus diikuti dalam ILO, penandatanganan konvensi mengenai perlindungan hak-hak pekerja serta pencegahan pelanggaran buruh, seperti pelanggaran kontrak, tidak dibayarnya gaji atau tertunda. AN