Umrah Ramadan oleh: Tour Saudi Bilboard Dekstop
promo: Tour Saudi Bilboard Dekstop

Setelah Penangkapan Pangeran: Kenali “Batalyon as-Saif al-Ajrab” Saudi Royal Guard

Setelah Penangkapan Pangeran: Kenali “Batalyon as-Saif al-Ajrab” Saudi Royal Guard

Untuk pertama kalinya, warga Arab Saudi mendengar nama “Batalyon al-Saif al-Ajrab” di Garda Nasional Arab Saudi, pada hari Sabtu (6/1) setelah berita penangkapan 11 pangeran.

Pihak berwenang mengatakan bahwa batalion tersebut menerima surat perintah penangkapan para pangeran yang berkumpul di salah satu istana kerajaan, karena memprotes keputusan yang menghentikan pembiayaan listrik dan air istana para pangeran.

Protes juga ditujukan terhadap keputusan raja yang mengeksekusi mati (qishash) salah satu sepupu mereka, Pangeran Turki bin Saud al-Kabir, pada tahun lalu, yang menjadi pangeran pertama di-qishash dalam kasus pidana.

Dalam proses penangkapan tersebut, diturunkan “Batalyon al-Saif al-Ajrab” untuk melakukan tugas yang sensitif, karena di antara tugasnya adalah menjaga keamanan istana kerajaan.

Menurut harian sabq, pasukan spesial ini langsung di bawah komando Putra Mahkota (waliyul ‘Ahd), diregenerasi oleh Raja Salman sesaat menjadi raja menggantikan Raja Abdullah. Anggota pasukan ini mencapai 5,000 personel dari berbagai pangkat di militer.

Batalyon ini memiliki seluruh kemampuan prima dari seluruh kemahiran militer, seperti amphibi (katak manusia), stunt, terjun payung, ahli pereda chaos, penembak jitu dan ahli bahan peledak.

Pasukan ini dinamai dengan “al-Saif al-Ajrab” sebagaimana nama pedang yang terkenal dalam warisan budaya Arab Saudi, sebuah pedang yang kembali mengingatkan kepada Imam Turki bin Abdullah bin Mohammed Al Saud, pendiri negara Saudi kedua.

Pedang tersebut dipercaya sebagai pedang yang tampak di bendera Arab Saudi, sebagaimana yang diketahui bendera hijau Arab Saudi bertuliskan syiar tauhid dan dibawahnya dua belah pedang yang disebut “al-Saif al-Ajrab.”

Di kemudian hari, pedang tersebut berada di Bahrain dan diwarisi turun temurun oleh para rajanya, hingga pada tahun 2010 kembali lagi ke Arab Saudi, sebagai hadiah dari Raja Bahrain kepada Raja Abdullah saat berkunjung ke Manama.

Promo

Setelah Raja Abdullah meninggal, anak keturunan Raja Abdullah memberikan pedang tersebut sebagai hadiah kepada raja Arab Saudi yang baru, Salman bin Abdul Aziz.

Tidak diketahui secara pasti dari mana asal nama pedang tersebut, hanya saja beberapa sejarawan meyakini nama tersebut bermula karena didapati karat di beberapa bagian pedangnya. eremnews