Asumsi dari media dan pengamat politik yang biasanya didominasi kalangan “Saudi Hater,” selalu menuding Arab Saudi di bawah kendali Amerika Serikat (AS).
Tidak jarang mereka menggunakan diksi untuk meluapkan isi hatinya; “kacung Amerika,” “antek AS,” atau “di bawah ketiak Amerika.”
BACA: Saudi: Pemimpin Dunia Islam atau Antek Amerika?
BACA: Saudi Antek Yahudi
Penghinaan terhadap kedaulatan Kerajaan Arab Saudi tersebut tanpa dasar dan buah kampanye negatif media atau opini prematur.
Untuk kalangan awam, disajikan foto-foto seperti ketika raja Saudi menjamu presiden AS dalam kunjungan resmi di Arab Saudi.
Juga foto-foto editan dan video yang diviralkan, yang intinya ingin mencitrakan Saudi sekutu akrab dan tunduk dengan kemauan pemimpin kafir.
BACA: Gerakan Membenci Arab
BACA: Kebencian Turki Utsmani Terhadap Bangsa Arab
Arab Saudi bukan tidak sadar terhadap propaganda tersebut. Tetapi menkonter dan cara membantahnya, bukan seperti yang digambarkan banyak orang.
Seperti tuduhan Saudi sebagai “boneka” AS, sejatinya terjawab sendiri oleh pihak AS, tanpa harus pihak Saudi membuat pencitraan di media.
Seperti pengakuan Charles W., Duta Besar AS untuk Arab Saudi pada masa presiden Barack Obama, saat dia menulis surat ke Menteri Luar Negeri AS saat itu, Hillary Clinton:
“Masyarakat Saudi adalah satu-satunya di planet ini yang belum ditembus oleh kolonialisme Barat. Tidak ada tentara Eropa yang menembus perbatasannya, baik oleh misionaris atau pembisnis. Ibukotanya Riyadh, terlarang bagi orang-orang kafir kota suci Mekah dan Madinah tetap demikian sampai sekarang.”
Lebih lanjut, Charles mengakui:
Dan saat akhirnya Barat tiba di Arab Saudi, kami datang bukan sebagai pembela budaya kami yang kami anggap superioritas, tetapi sebagai tenaga pembantu yang disewa.
![](https://cdn.webane.net/saudinesia/2020/10/Ej_SVEQWsAAkmAn.jpg)
BACA: Kemarahan Amerika Serikat Kepada Arab Saudi
Bagaimana dengan Pemilu AS saat ini? Pertarungan antara Trump dan Biden?
Adel Jubeir, Menteri Negara Urusan Luar Negeri Arab Saudi, meberikan jawaban, sebagaiman umumnya jawaban rakyat Saudi.
Jubeir sebenarnya pernah diwawancarai tema serupa pada tahun 2016 dan kembali ditanya lagi pada tahun 2019 tentang masalah kandidat presiden dan pemilu di AS.
Yang disampaikan Jubeir, menunjukkan bahwa Arab Saudi selalu memiliki hubungan dengan institusi Amerika, baik Demoktrat maupun Republik.
Dan Arab Saudi tidak peduli siapa yang berkuasa di Amerika.
Silahkan tonton video ini sebagai bukti kuat membantah tuduhan, asumsi, opini dan propaganda media terkait hubungan AS dan Arab Saudi sesungguhnya.