Dr. Fawaz bin Ali Al-Dahas, Direktur Pusat Sejarah Makkah Al-Mukarramah, menceritakan kisah Masjid Al-Jin di Makkah.
Fawaz menjelaskan bahwa masjid tersebut dikenal juga dengan nama “Masjid al-Hars” (penjaga).
Karena saat itu, di zaman Umayyah, Kepala Keamanan Kepala Keamanan yang bertanggungjawab menjaga keamanan kota Makkah, terbiasa berkeliling kota dalam melaksanakan tugasnya.
Kemudian mengumpulkan seluruh petugas keamanan kota di masjid tersebut dan membagi tim ke beberapa lokasi Makkah Al-Mukarramah untuk menjalankan tugas.
Akan tetapi diberi nama al-Jin, berdasarkan kisah riwayat sejarahnya.
Saat itu dalam satu malam, para sahabat pernah kehilangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan sahabat mencarinya di setiap tempat di Mekah al-Mukarramah, tetapi tidak mendapatinya.
Hingga akhirnya tiba di lokasi masjid, didapati Rasulullah datang dari arah Ma’la.
Ketika bertemu, para sahabat bertanya dimana Rasulullah saat dicari di setiap tempat,
Maka bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Saya bersama saudara-saudara kalian dari jin, mengajarkan kepada mereka urusan agama mereka”
Setelah itu, dinamakan masjid ini, dengan nama Masjid Al-Jinn.
Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi, hingga di akhir abad ketujuh dan kedelapan sampai ke sebelas Hijriyah.
Sampai orang-orang karena kecintaanya, terkait dengan lokasi peninggalan Nabi, mereka menanam pepohonan di sekitar masjid, maka dinamai daerah itu disebut “Al-Junainah,” yaitu taman.
Kemudian Raja Fahd memerintahkan pada 1421 H untuk membangunnya kembali dengan desain perkotaan modern.[]