Para penanam modal di sektor pertanian untuk tanaman tin dari jenis “barwan” di Wadi Al-Dawasir mulai memanen dan menghasilkan buah mereka secara manual.
Kebiasaan petani di sana panen dilakukan pada akhir Januari dan awal Februari setiap tahun, kemudian dipasarkan di pasar lokal dan daerah sekitar Wadi Dawasir.
Dalam beberapa tahun terakhir setelah dilakukan Intensitas dan dilakukan perluasan budidayanya, hasilnya terus meningkat setiap tahun memenuhi kebutuhan pasar lokal dan sekitarnya.
Salah satu investor pertanian buah tin, Mashaleh Al Obaid mengatakan: “Kompas investor bidang pertanian di Wadi Al-Dawasir akhir-akhir ini cenderung membudidayakan beberapa jenis buah tin yang sepadan dengan budidaya dan kekhasan Wadi Al-Dawasir.
Dan telah banyak yang mencapai keberhasilan dengan baik, karena ada permintaan yang besar buah tin di Wadi Dawasir menyaksikan dari konsumen karena kualitasnya yang tinggi.
Hingga saat ini buah tin menjadi bagian dari hidangan oleh keluarga Wadi Al-Dawasir, dan disajikan sebagai bentuk keramahtamahan musiman yang dibanggakan oleh masyarakat sebagai rangkaian keberhasilan pertanian di Wadi Al-Dawasir.”
Harga buah tin untuk jenis ini, satu kotak seberat 2 kg berkisar antara 20 hingga 25 riyal, dan sedangkan kotak dengan berat 1 kg dihargai mulai 10 hingga 12 riyal, untuk jenis yang baik.
Bagi para pemborong, harga tersebut sangat wajar dibandingkan dengan buah import. Beberapa pemasok buah impor menjelaskan bahwa buah tin lokal Saudi unggul dalam kualitas ukuran, rasa, dan kesegarannya, serta tidak adanya bahan pengawet.
Terkait keberhasilan panen di Wadi Dawasir, insinyur pertanian Abdul Rahman Al-Suwais mengatakan, “pohon tin tahan dengan kondisi paling keras yang tidak dapat ditoleransi oleh banyak pohon lain, termasuk kekeringan dan mampu bertahan hidup selama badai debu, di tanah berbatu dan pasir berat, yang merupakan tanah terbaik untuk budidaya.”
Al-Suwais juga mengindikasikan bahwa buah tin bisa terinfeksi beberapa hama yang mempengaruhi produktivitas dan kualitas buahnya, dan bahkan dapat membunuh pohon yang terinfeksi, termasuk infeksi serangga “tin lilin,” atau laba-laba merah yang dapat dilawan dengan beberapa pestisida, sesuai dengan jenisnya masing-masing.
Spesialis nutrisi di Rumah Sakit Umum Wadi Al Dawasir, Abdul Rahman Al Hasina, membenarkan buah tin memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Bermanfaat untuk kesehatan jantung, tulang, saraf, penglihatan, usus dan kulit, serta mengandung banyak mineral dan vitamin, yang terpenting adalah vitamin A untuk kesehatan penglihatan dan kecantikan kulit, vitamin B yang penting untuk kesehatan mata dan kecantikan kulit dan kesehatan saraf.
Kandungan vitamin B7 dalam buah tin yang dikenal sebagai “biotin” juga penting untuk kecantikan kulit, rambut dan kuku.
Buah tin kaya akan serat makanan yang mengaktifkan proses pencernaan, yang dapat melawan sembelit, memiliki kandungan rendah kalori, sehingga dapat membantu kebugaran.[]
Sumber: hamrinnews