Menikmati bulan Ramadan di negera Arab Saudi tentunya berbeda dengan suasana di Tanah Air. Mulai durasi waktu puasa yang lebih lama, tantangan cuaca panas, juga menu sahur dan berbuka yang berbeda.
Akan tetapi banyak masyarakat Indonesia yang berdomisili di Arab Saudi merasakan nikmat tersendiri meskipun jauh dari sanak keluarga. Di antara bentuk nikmat tersebut adalah tersedianya banyak lokasi buka puasa bersama yang disediakan masyarakat dan pemerintah Arab Saudi.
Beberapa akun FB mahasiswa dan ekspatriat di Saudi menceritakan pengalamannya masing-masing saat sahur dan berbuka puasa di Saudi.
Suara Madinah (SM) misalnya, akun Fans Page yang dikelolah mahasiswa Universitas Islam Madinah, mengirformasikan menu iftar yang biasa disediakan di teras Masjid Nabawi adalah nasi Bukhari plus ayam sawaya, beberapa biji buah kurma sukkari, jus buah, air mineral, dan yoghurt.
Semua menu di atas disediakan secara gratis bagi siapa saja yang berkesempatan berbuka di sana.
Tidak jauh berbeda dengan di Masjidil Haram Makkah, ratusan ribu hingga jutaan kaum muslmin yang tiba di waktu buka puasa memenuhi masjid, hingga halamannya, mulai dari pintu bukit Marwah hingga ke lokasi perluasan Masjidil Haram.
Masyarakat kota Makkah yang biasanya telah bersiap 1 jam lebih awal dari adzan Maghrib, berlomba-lomba membawa berbagai macam hidangan takjil. Pihak keamanan Masjidil Haram dalam hal ini mengizinkan beberapa tas yang berisi roti, qohwah (kopi khas Arab), kurma dan makanan lainnya dibawa ke dalam masjid.
Di bulan penuh barokah ini, kedermawanan warga Saudi tampak terlihat dan terasa nyata. Seperti di beberapa blok jalan menuju Haramaian, penduduk setempat biasanya berebut orang agar menerima takjil yang dibawa di mobilnya.
Bahkan, sempat beredar menu takjil yang diisi dengan selembar uang 500 reyal. Menurut info yang beredar di media sosial di Saudi, bingkisan takjil tersebut dibagi-bagikan di salah satu Maktab Jaliyat di salah satu kota di Arab Saudi.
Kemeriahan buka puasa bersama juga tampak di seluruh pelosok kota di Arab Saudi. Setiap blok perumahan yang terdapat masjid, menyajikan hamparan karpet atau tenda yang dibangun unuk buka bersama bagi warga sekitar.
Kantor penyuluhan agama (Maktab Jaliyat) bagi warga asing di setiap blok kota juga membuka tenda untuk buka bersama. Tidak sekedar menu buka bersama yang gratis, tetapi juga diisi oleh ceramah penambah bekal ilmu selama Ramadan.
Selain itu, untuk menarik lebih banyak warga asing berbuka di tenda-tenda, panitia buka bersama menyediakan berbagai macam hadiah seperti tiket umrah, pulsa telpon, hingga perabotan rumah tangga.[]
