Umrah Ramadan oleh: Umrah Ramadan Bilboard Dekstop
promo: Umrah Ramadan Bilboard Dekstop

Pencucian Ka’bah: Inilah Peralatan dan Bahan-Bahan Yang Digunakan

Pencucian Ka’bah: Inilah Peralatan dan Bahan-Bahan Yang Digunakan

Mewakili Khadimul Haramain, Raja Salman bin Abdulaziz, Wakil Gubernur Makkah, Pangeran Badr Bin Sultan beserta Syaikh Abdulrahma Sudais mendapat kehormatan untuk mencuci Ka’bah al-Musyarifah Rabu (2/8) hari ini.

Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syaikh Dr. Abdul Rahman bin Abdul Aziz Al-Sudais, menjelaskan pentingnya kesempatan dalam mencuci Ka’bah.

Aktivitas ini merupakan salah satu perwujudan dari kepedulian besar dari pemerintah Arab Saudi terhadap Ka’bah al-Musyarrafah dan Masjidil Haramain.

Promo

Syaikh Sudais menambahkan, kesempatan mencuci Ka’bah menggabungkan dua hal: Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang ditunjukkan dalam teladannya sebagai kegembiraan dan perawatannya.

Sekaligus pengagungan dan penghormatan atas kemuliaan, keberadaan dan kesucian Ka’bah.

Dan kedua, mengikuti teladan para Khalifah Rasyidin, imam, khalifah dan pemimpin yang menjaga Ka’bah sepanjang masa.

Syaikh Sudais mencatat bahwa perhatian besar Raja Saudi terhadap Haramain, dimulai sejak pendirinya, Raja Abdulaziz , hingga Khadimul Haramain, Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman.

Alat Dan Bahan-Bahan Yang Digunakan Untuk Mencuci Ka’bah

Penampung air campuran pencuci Kabah dibuat dengan berlapis perak, di antaranya 4 galon berkapasitas 10 liter air campuran 4 tola lemak Oud mewah.

Bahan lainnya adalah 45 liter air Zamzam, 50 tola mawar Taif, dan oud kamboja kualitas terbaik.

Selain itu, beberapa tola mawar Taif dan amber dicampur dengan air Zamzam dan 4 sapu jerami dengan pegangan perak.

Sapu jerami akan digunakan untuk menyapu bintik-bintik dan kotoran di dalam Ka’bah, sebelum dicuci.

Direktur Jenderal Pembersihan dan Peralatan Masjidil Haram, Muhammad Al-Wagdani, menambahkan: “Kami menggunakan 4 kain pel lainnya dengan kenop perak, yang digunakan untuk mengelap dinding Ka’bah di tempat-tempat tinggi dan jauh dari jangkauan.”

Promo

Pencucian dilakukan dengan memijat dinding Ka’bah dari dalam, dengan sepotong kain yang dibasahi dengan campuran air tersebut.

Pintu Ka’bah setelah dibuka, para pejabat dan ulama Makkah biasanya mendirikan sholat dua raka’at di dalam Ka’bah.

Setelah para tamu keluar dari dalam Ka’bah, lantai marmernya akan dicuci dengan bahan yang sama. (dari berbagai sumber).