Media sosial di Tanah Air akhir-akhir ini ramai dengan kampanye mengajak untuk menjaga kebhinekaan Indonesia. Slogan ini pula meminta agar kita merawat warisan budaya Nusantara, bukan budaya impor yang mengikis rasa Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu).
Uniknya, rata-rata suara yang meneriakkan keIndonesiaan ini selalu menyerang agama dan budaya tertentu, melupakan lainnya. Sebagaimana yang viral di medsos, akun @PastorGilbertL mengangkat gambar pakaian adat di Indonesia yang disebutnya sebagai budaya “pribumi” Nusantara, kaya dan penuh warna. Di bagian bawahnya, sang pastor menampilkan sekumpulan wanita berjilbab hitam dan sebagian bercadar yang dianggapnya “budaya asing yang mencuri toleransi dan kebhinekaan kita.”
Penampilan gambar wanita berkerudung dan sebagian bercadar tersebut, tidak sekedar menyerang budaya asing, tetapi keyakinan agama Islam. Karena budaya impor tersebut, jika yang dimaksud adalah Arab, sang pastor keliru besar. Karena, justru budaya Arab tidaklah seperti yang digambarkan sebagaimana imej sang pastor. Berikut penampilan wanita dengan pakaian budaya Arab, terutama di daerah-daerah Arab Saudi.