Mengapa harus kuliah di King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM)? Hudaifah Syawal menjawab “karena reputasi internasional KFUPM sangat bagus.”
Mahasiswa S3 di KFUPM tersebut memaparkannya dalam acara “International Workshop on Scholarship and Grant Application Preparation of KFUPM and KAUST” yang disiarkan langsung tadi pagi, Sabtu (15/1) melalui zoom meeting.
Hudaifah melanjutkan, secara akademik KFUPM berada di peringkat 163 dunia. Dibandingkan dengan perguruan tinggi di Indonesia, seperti UGM berada di rangking 254 dunia, UI pada di posisi ke-305, atau ITB di peringkat 313.
Saat ini, sebanyak 36 mahasiswa pasca sarjana, 8 dosen, 1 post doctoral dan 3 staf asal Indonesia belajar, mengajar dan bekerja di KFUPM.
Untuk pengajar, kualitas dosen KFUPM tidak diragukan, kebanyakan lulusan dari perguruan tinggi top dunia, seperti Eropa dan Amerika, selain penulisan jurnal yang reputable dan course up-to-date topics.
Untuk urusan riset, Interdisciplinary Research Center (IRC) dikembangkan dengan serius di universitas yang bertetangga dengan kantor pusat perusahaan minyak terbesar dunia Aramco, di Dharan, Wilayah Timur Arab Saudi ini.
Selain sisi akademik di atas, Hudaifah juga membagikan informasi fasilitas kampus bagi mahasiswa yang berkuliah di kampus yang didirikan sejak 1963 tersebut.
Menurutnya, asrama mahasiswa disediakan full furnished, shuttle bus asrama ke kampus, fasilitas olahraga yang komplit dan gratis, restoran mahasiswa dengan harga murah meriah, fasilitas medis dan pengobatan gratis, dan terdapat mall.
Tak kalah menariknya, mahasiswa mendapat uang saku bulanan (monthly stipend) sebesar SR 890, yang bisa ditingkatkan menjadi SR 2,500 atau SR 5,000 di tingkat doktoral.
Mahasiswa juga disediakan tiket pesawat gratis setiap tahun untuk liburan, berkesempatan menunaikan ibadah umrah setiap saat dan berhaji, dan saat ini KFUPM menawarkan secara prioritas bagi calon mahasiswa asal Indoneisa.
Bagaimana dengan King Abdullah University of Science and Technology (KAUST)? Muhammad Naufal Lintangpradipto, mahasiswa P.hd Material Science Engineering, diberi kesempatan mengenalkan KAUST di acara yang sama.
“Lokasi KAUST dekat dengan Jeddah sekira 80 KM, 150 KM dari Makkah al-Mukarramah, dan 330 KM dari Madinah. Jadi kalian yang ingin melaksanakan umrah setiap bulan sangat bisa, cukup 1 jam perjalanan,” papar Naufal.
Dalam penjelasannya, KAUST didirikan atas dasar impian Raja Abdullah yang ingin mengembalikan Baitul Hikmah (the House of Wisdom), sebagai pusat ilmu pengetahuan di zaman emas peradaban Islam.
KAUST menurut Naufal, lebih fokus kepada riset (S2-S3) di bidang sains dan teknologi (modern-tech), dan sejak awal didirikan terbuka untuk umum (gender dan agama).
Tidak berbeda dari KFUPM, KAUST berada di peringkat perguruan tinggi dunia yang lebih baik, yaitu di rangking 119, meski berusia kurang dari 10 tahun.
Banyak keunggulan KAUST dipaparkan Naufal, sebagaimana juga ada sesi “Strategi Lulus Admision” yang disampaikan Suryo Adi Hermawan yang penting disimak dan dipelajari di video di bawah ini: