Umrah Mandiri oleh: Billboard Dekstop WAG Umrah Mandiri
promo: Billboard Dekstop WAG Umrah Mandiri

Ketika Pesawat Yang Membawa Penumpang Warga Israel Mendarat di Jeddah

Ketika Pesawat Yang Membawa Penumpang Warga Israel Mendarat di Jeddah

Viral di media sosial apresiasi Perdana Menteri Israel Netanyahu kepada Kerajaan Arab Saudi saat pesawat komersil Seychelles mendarat di Bandara King Abdulaziz Jeddah.

Akun resmi Perdana Menteri Israel di X juga menayangkan video ucapan terima kasih Netanyahu tersebut, menyampaikan:

“Saya ingin menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas perlakuan hangat pemerintah Saudi terhadap penumpang Israel yang pesawatnya mengalami krisis dan terpaksa melakukan pendaratan darurat di Jeddah.”

Umrah Anti Mainstream
Promo

Beberapa netizen seperti biasanya menanggapinya beragam, termasuk beberapa media yang mencoba menggiring bahwa kejadian tersebut merupakan awal dari “normalisasi” antara Saudi dengan Israel.

Bahkan, seorang netizen mencuit dengan tudingan kasar:

علامات #التطبيع قبل توقيع الاتفاق بين شيطان #السعود #بنسلمان و #الكيان_المؤقت

artinya: “Tanda-tanda #normalisasi sebelum penandatanganan perjanjian antara setan #Al_Saud #Bin_Salman dan entitas sementara.”

Beberapa media online juga menulis dengan nada serupa, menyimpulkan bahwa semua tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi selalu salah dan tidak pernah ada benarnya.

Apakah yang sebenarnya terjadi?

Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah telah memberikan konfirmasi atas peristiwa pendaratan mendadak tersebut. Berikut rilis resminya:

Bandara Internasional King Abdulaziz menyatakan bahwa menara pengawas menerima panggilan permintaan bantuan dari pesawat dari Seychelles Air nomor penerbangan SEY022 untuk meminta izin mendarat darurat karena didapati bau asap di kabin pesawat tersebut, pada jam 20:12 hari Senin, 28 Agustus 2028.

Pihak bandara langsung menanggapinya dengan melakukan bantuan darurat untuk pendaratan pesawat tersebut dan pesawat dapat mendarat dengan selamat pada pukul 20:40 waktu Arab Saudi.

Seluruh penumpang Seychelles Air dapat kemudian dialihkan ke pesawat lainnya, sementara bantuan darurat sudah dilakukan dengan membawa 6 penumpang ke hotel, sebagaimana 128 penumpang lainnya termasuk 3 anak-anak ditampung di hotel bandara.

Umrah Anti Mainstream
Promo

Netizen Saudi Merespon

Tak kalah ramainya, netizen Saudi pun merespon kejadian di atas dengan mencuit beberapa poin di antaranya:

  1. Pesawat itu bukan milik Israel, tetapi milik Republik Seychelles, dan terdapat penumpang Israel di dalamnya.
  2. Arab Saudi mengklarifikasi dalam pernyataan sebelumnya dari Bandara King Abdulaziz bahwa pesawat dengan nomor penerbangan SEY022 tersebut mengirimkan panggilan darurat dan melakukan pendaratan darurat, sehingga bandara KAAI melayani penumpang sampai Seychelles memberi mereka pesawat alternatif.
  3. Situasi ini manusiawi dan tidak mengherankan bagi Arab Saudi

Seorang kapten pilot Saudia juga menyampaikan: “Bagi mereka yang hanya menginginkan kebenaran; Konvensi Chicago mewajibkan semua negara anggota untuk memberikan bantuan darurat untuk perjalanan udara sipil dan komersial, terlepas dari posisi politik, agama atau etnis.”

Netizen lainnya menyampaikan: Ada satu hal yang harus disadari, perbedaan besar antara normalisasi, kepentingan bersama dan sekutu.

Apa yang terjadi hari ini dari Netanyahu dan pembicaraannya tentang pesawat mereka yang mendarat di Jeddah, dan dia berbicara tentang kemurahan hati orang-orang Saudi –terlepas– kami tidak peduli apakah pendaratannya terpaksa atau rekayasa.

Yang penting adalah kita tahu bahwa hal-hal ini akan terjadi, apalagi Arab Saudi kini menjadi titik fokus
untuk seluruh Timur Tengah dan dunia.

Kita harus menyadari hal itu, juga bagi masyarakat Palestina dan Yerusalem. Ini demi kepentingan kita sebagai orang Saudi dan tentu saja pemimpin kami, Muhammed bin Salman, mewakili kami.[]