Sejauh ini belum ada kasus virus Corona yang terkonfirmasi di wilayah Arab Saudi. Akan tetapi, pemerintahnya sudah menangguhkan sementara umroh dan wisata sebagai langkah antisipasi.
Padahal kalau mau, KSA –singkatan dari Kingdom of Saudi Arabia– bisa saja lebih memilih untuk terus memperoleh keutungan dari sumber devisa yang tidak kecil itu.
Bahkan Pemerintah Saudi juga mempersilahkan pengajuan refund biaya visa dan ongkos servis yang terkena imbas dari kebijakan ini.
Lebih dari itu, Pemerintah Arab Saudi juga melarang masuk ke kota Mekah dan Madinah bagi warga negara-negara Teluk, yang notabene adalah negara-negara tetangga.
Dan yang terbaru, Pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan 25 Rumah Sakit yang dilengkapi fasilitas untuk menangani kasus Virus Corona jika suatu saat terdeteksi.
Dari informasi-informasi itu, kita tahu jika pemerintah Arab Saudi ternyata lebih mengamalkan adagium yang biasa diucapkan oleh orang-orang pesantren yang berbunyi “Dar’ul Mafâsid Muqoddam ‘alâ Jalbil Masholih“, menghindarkan kerusakan (kerugian) lebih diutamakan daripada upaya menarik keuntungan (kebaikan).
Semoga kita semua dijauhkan dari mara bahaya, wabah, bala’ dan segala fitnah. Aamiin.
اللهم ادفع عنا الغلاء والبلاء والوباء والربا والزلازل والمحن وسوء الفتن ما ظهر منها وما بطن ، عن بلدنا هذا .خاصة وعن سائر بلاد المسلمين عامة يارب العالمين.
*) Tulisan diding FB Abdul Latif Ashadi, WNI yang bermukim di Dhahran, Arab Saudi