Umrah Ramadan oleh: Umrah Ramadan Bilboard Dekstop
promo: Umrah Ramadan Bilboard Dekstop

Kafe Ngopi Bareng Anjing di Saudi Menurut Arrahmah dan Media Sekuler Lainnya

Kafe Ngopi Bareng Anjing di Saudi Menurut Arrahmah dan Media Sekuler Lainnya

Berita yang ingin mencitrakan keburukan Arab Saudi kembali muncul.

Beberapa media yang menulisnya, tetapi sama sekali tidak memeriksa langsung objek yang diberitakan, hanya sekedar copy-paste dari media lain, seperti biasanya.

Seperti arrahmah.com yang mengusung jargon Islam, sejatinya tidak berbeda dengan media sekuler lainnya saat memberitakan Arab Saudi.

Promo

Framing dan penggiringan opininya tampak jelas, kalau bukan hoax atau dusta.

Sebuah info tentang salon binatang, tempat grooming hewan peliharaan, anjing atau kucing, diberi judul: “Saudi Buka Kafe Khusus Ngopi Bareng Anjing” oleh akun IG arrahmah.

Kumparan dan CNBC Indonesia juga menulis judul serupa, “Kafe Anjing Pertama di Arab Saudi” dan “Arab Berubah! Ada Kafe Ramah Anjing Pertama di Saudi”.

Ketika menulis lokasinya, kumparan misalnya, menulis “lokasinya terletak di kota Pelabuhan Khobar,” persis yang dikutip oleh arrahmah.

Padahal, al-Khobar, bukan kota pelabuhan, tetapi kota residen. Ekspatriat dari berbagai negara asing banyak tinggal di kota yang ramai dengan mall dan compound tersebut.

Judul dan lokasi yang diberitakan menjadi “kafe khusus ngopi bareng anjing,” menunjukkan penulis judul tidak paham apa yang ditulisnya.

Sebenarnya itu adalah tempat grooming hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing.

Pelayanan grooming hewan kesayangan di thebarkinglot, bisa antar jemput atau sambil menikmati kopi

Pet owner bisa ngopi sementara menunggu hewan peliharaannya dicukur rambut, dibersihkan atau perawatan lainnya.

Berbeda konsep dengan cafe anjing atau cafe kucing yang memang di sana ada live in anjing dan kucing yang bisa diajak main, namun tidak ada grooming service.

Promo

Di kota-kota lain di Arab Saudi juga sudah ada salon seperti ini sejak lama, hanya fasilitasnya berbeda dan bermacam-macam.

Alih-alih ingin mencitrakan buruk Saudi, media justru menunjukkan kekurangwawasaannya dan asal copas dari media asing.

Media saat ini sudah tidak lagi melakukan cek dan ricek, investigasi, apalagi di zaman internet saat ini, sejatinya lebih mudah menelusurinya.

Tentang hukum anjing, ulama Saudi sudah membahasnya, tidak diperbolehkan memeliharanya kecuali utk menjaga kebun atau ternak dan berburu. Beberapa mazhab justru membolehkannya.

Kesalahan memelihara anjing seperti kucing, terjadi oleh muslim siapapun di manapun.

Warga yang tinggal di Saudi juga bukan semuanya asli Saudi. Hampir setengah penduduk Saudi, adalah ekspatriat dari negara Arab tetangga dan negara non arab lainnya.

Warga Saudi yang tidak mengerti agama juga ada, Saudi bukan negara malaikat, seperti yang digambarkan keliru sebagian orang, sehingga harus sempurna.

Dan jika terdapat aib sedikit saja, langsung disebarluaskan. Seakan-akan menjadi kebanggaan jika didapati muslim berbuat maksiat.

Itulah kelakuan media seperti arrahmah dan yang sejenis.[]