Daftar beasiswa ke Arab Saudi modal utamanya adalah 2 hal; doa dan sabar. Saya lulus SMA di tahun 2015, lalu mendapat ijazah di tahun 2016 setelah mengabdi satu tahun, barulah saya bergerilya mendaftar sana-sini.

Bahkan saya mendaftar di 12 Universitas yang ada di Arab Saudi. Dari ke-12 Universitas tersebut yang memberikan jawaban baik ada 3.

1. Universitas Thaif. Di tahun 2017 saya mendapatkan email untuk mengisi form perihal penerimaan tahap akhir. Lalu setelah itu, ada pergantian rektor dan rektor yang baru memberikan kebijakan untuk tidak menerima mahasiswa asing terlebih dahulu. Akhirnya saya pasrah dan tidak ada kelanjutannya lagi.
2. Universitas Umm Al Qura. Daftar di tahun 2016 lalu diterima di tahun 2019 akhir, dikarenakan pandemi akhirnya saya baru bisa berangkat di tahun 2020. Hingga status ini ditulis saya masih menjadi mahasiswa aktif di Univ Umm Al Qura.
3. Universitas Islam Madinah. Saya daftar dua kali disini. 2016 saya daftar, di tahun selanjutnya datang pengumuman dan saya ditolak. Lalu 2018 saya daftar lagi, dan diterima di tahun 2022. Baru semalam saya dapat kabar ini, sempat tidak percaya juga karena status saya adalah mahasiswa aktif yang masih ada di dalam Arab Saudi. Alhamdulillāh, hanya kalimat syukur yang bisa saya ucapkan terus menerus.

Setelah beristikharah, in shaa Allah saya akan tetap melanjutkan studi di kampus saya saat ini, yaitu Universitas Umm Al Qura, Makkah. Semoga di lain kesempatan saya diberikan rezeki untuk bisa menimba ilmu di kota Nabi.

Promo

Sebagai penutup, saya ingin sampaikan bahwa beasiswa itu bukan untuk orang pintar, beasiswa itu untuk mereka yang mau berusaha. Dan usaha terbaik adalah doa, meminta kepada Allah.

Semoga bermanfaat dan menjadi penyemangat teman-teman semua.

Makkah, 10 Ramadhan 1443 H
Abdillah Sahal

(Disalin dari WAG)