Syaikh Maher bin Hamad bin Muaiqel al‑Muaiqly adalah imam dan khatib tetap di Masjidil Haram, Makkah. Sosoknya dikenal lewat bacaan Al-Qur’an yang menyentuh kalbu, serta kepribadiannya yang bersahaja dan berilmu. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa beliau memulai kariernya bukan dari dunia dakwah, tapi dari matematika.
Asal Usul dan Keluarga
Syaikh Maher lahir pada 7 Januari 1969, di Madinah. Ia berasal dari keluarga al-Muaiqly. Ayahnya bernama Hamad, sedangkan ibunya berasal dari keluarga al‑Sisi, suku asli Madinah. Kini, Syaikh Maher telah berkeluarga dan memiliki empat anak (dua laki-laki dan dua perempuan).
Perjalanan Pendidikan
Awalnya Syaikh Maher menempuh pendidikan di bidang matematika dan sempat menjadi guru di Madinah dan Makkah. Ia pernah mengajar di Madrasah Balat asy-Syuhada dan menjadi pembimbing siswa di Sekolah Abdul Majid.
Namun semangatnya terhadap ilmu agama membuatnya melanjutkan studi hingga memperoleh gelar Magister Syariah dari Universitas Ummul Qura (2004) dan gelar Doktor dalam Tafsir dan Fikih Syafi’i.
Perjalanan sebagai Imam
Beliau mulai dikenal publik saat menjadi imam salat di Masjid Abdulrahman as-Sa’di, Makkah (1995–2006). Kariernya melonjak ketika ditunjuk menjadi imam tarawih di Masjid Nabawi (2005–2006), lalu Imam Masjidil Haram sejak Ramadhan 2007.
Pasca Ramadhan, ia resmi menjadi imam tetap di Masjidil Haram. Awalnya memimpin bersama Syekh Abdurrahman as-Sudais, lalu berlanjut dengan Syekh Abdullah al-Juhany. Pada 2016, atas perintah Raja Salman, Syekh Maher ditunjuk sebagai khutaba (khatib) resmi Masjidil Haram. Ia menyampaikan khutbah pertamanya pada 15 Juli 2016.
Kiprah Terkini: Khatib Arafah
Pada musim haji 1445 H (2024), Syekh Maher dipercaya oleh Penjaga Dua Tanah Suci untuk menjadi khatib Arafah di Masjid Namirah. Amanah ini adalah penghargaan tinggi di kalangan ulama dan simbol kepercayaan umat. Khutbah beliau dipenuhi seruan ketakwaan, dzikir, dan keikhlasan dalam ibadah.
Seorang peneliti di Ummul Qura menyebut: “Syaikh Maher adalah kombinasi antara keilmuan, ketenangan, dan suara Qurani yang menyatukan jamaah dari berbagai negara.”
Di media sosial, banyak netizen Saudi menilai beliau sebagai: “Imam dengan suara paling menyejukkan.”
“Setiap kali mendengar bacaannya, hati ini langsung tunduk.”
📌 Timeline
Tahun | Peristiwa |
---|---|
1969 | Lahir di Madinah |
1995–2006 | Imam Masjid Abdulrahman as-Sa’di |
2005–2006 | Imam Tarawih Masjid Nabawi |
2007 | Diangkat Imam Masjidil Haram |
2016 | Diangkat sebagai Khatib oleh Raja Salman |
2024 | Khatib Arafah musim Haji 1445H |
Syaikh Maher bukan hanya imam yang suaranya memesona, tetapi juga ulama yang menapaki jalan ilmu dan dakwah secara istiqamah. Dari pengajar matematika, beliau berubah menjadi ikon spiritual umat Islam global, membimbing jutaan hati menuju Al-Qur’an.
Suara beliau —tenang, dalam, dan penuh kekhusyukan— seringkali membuat jamaah menitikkan air mata. Terlebih bila mendengarkannya langsung di Masjidil Haram, di hadapan Ka’bah yang agung… sebuah momen yang tak terganti. [Zein R]
Sumber: