Semua masyarakat Madinah, mekkah dan pemerintah bahu membahu dalam berderma. Tak ada lagi warna kulit, tak ada suku, tak ada jabatan. Semua berlomba-lomba bersedekah dan memuliakan orang tak mampu dan mereka yang sedang berpuasa.

Promo

Netizen yang menonton video singkat 2.16 menit tersebut memberikan respon penuh apresiatif. Video itu sendiri telah dibagikan lebih dari 3,155 warganet.

Salman Alfa Risi berkomentar “emng klw kita bulan Romadan di madina, kita yg jd tamu jdi rebutan ole org Arab untuk di ajak makan bersama.krn aku mengalami sendri sekrg.dn emng tiap tahun ini terjdi.” 

Disahut akun Ira Pramitasari mendukung “betul, mereka sampai menyewa ‘calo’ untuk narikkin orang makan di lapaknya.” 

Meskipun demikian, beberapa netizen mengkritisi video tersebut, seperti Aida Jasmine menulis”Alankah lbh mulia jika sebagian di salurkan ke negara2 tdk mampu krn Mrk jg butuh buka puasa.”

Kontan komentar tersebut mengundang akun Ira Pramitasari dengan merespon “kalo urusan sedekah, mereka ga usah kita ajari mba.. faktanya, hampir tiap keluarga punya target tabungan utk dikeluarkan ketika ramadhan, apakah disalurkan di tanah haram (nabawi dan masjidil haram) atau ditransfer ke daerah2 miskin.” 

Seorang netizen yang bermukin di Arab Saudi, Adi Tiar Winarto,pun memberikan tanggapan, “sudah ada jatah bagiannya masing2….. yg sedekah ke negara2 tidak mampu juga ada masyarakat yg menyalurkannya melalui lembag2 amal di sini…. di dalam negeri Saudi juga ada yang membutuhkan seperti yg direkam video tsb.”

Yang menarik, seorang netizen dengan akun Al Arify yang turut membagikan video tersebut dengan memberikan komentar, “Meski dengan segala upaya coba memfitnah dengan sebutan negeri “wahabi” bahkan disebut ajaran Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab mengajarkan terrorisme. Apakah hal semacam ini buah dakwah ajaran terrorisme?”