Seorang Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) yang bekerja di sebuah rumah majikannya, tampak di video sedang membersihkan jendela rumah dari luar lantai dua tanpa memperhatikan keselamatan jiwanya. Video yang menjadi viral di berbagai medsos tersebut, tidak diketahui pasti lokasi dan dari negara mana PLRT tersebut berasal.

Video ini diunggah oleh akun Raniah Herlina di Facebook, telah dibagikan dan ditonton oleh lebih 3500 netizen. Tidak ada keterangan pasti dimana lokasi pengambilan video tersebut, hanya terdengar suara anak kecil yang memanggil-manggil PLRT tersebut dari bawah.

Sang penggugah video pun mengaitkan peristiwa ini dengan nasehat kepada para suami;

Promo

Duhai para suami hargailah para istrimu yg kerja di rantaw untuk mencari rizki meringankan beban ekonomi keluarga tda semua berkerja di luar itu mudah begitu bnyak resiko yg harus di jalani jangan samaratakan sma pekerja2 yg hanya mementingkan pemuas nafsu bnyak di luar sana yg berkerja dng hallal bahkan nyawapun taruhannya moga bsa menjadi renungan buat para suami yg hnya bsa menikmati hasil keringat istrinya tampa menghargai betapa berat rosiko yg hrus di jalani….

Saat dibagikan di beberap grup FB, beragam komentar dari netizen. Sebagian mendoakan agar selamat dalam bekerja, lainnya mengingatkan bahwa pekerjaan semacam itu dilarang oleh peraturan pemerintah. Ada juga komentar dengan mengacungi jempol dan menyatakan itu pekerjaan yang biasa dilakukannya.

Beberapa akun di FB yang berkomentar juga menanyakan lokasi dan waktu diambil video tersebut. Akun Jafry Aljawad misalnya, menanyakan di kolom komentar “Kapan dan dimana video itu diambil? Siapa yang ambil video dan siapa yang kerja itu?” Direspon oleh  Yuliyah Putri Bungsu, “Itu di Dubai .PK Jafry ..katanya Rumah baru ..mau g mau .itu harus di bersin .itu Vidio yng punya Akun .Raniah Herlina ?” 

Bagaimapun juga, pekerjaan yang membahayakan dan beresiko membahayakan jiwa seseorang tidak ada yang memberbolehkannya di seluruh dunia. Meskipun seorang PLRT, mereka juga mempunyai hak yang sama dalam keamanan dan kenyamanan bekerja. Sementara di Arab Saudi, hak-hak pekerja domestik hanya dilindungi oleh Perjanjian Kerja yang disepakati oleh pihak sponsor/majikan dan pekerja, belum menjadi Undang-Undang yang memiliki dasar hukum yang tetap.[]