Bagi warga Indonesia, sudah terbiasa dengan kehadiran tukang parkir yang siap setia menanti kedatangan kendaraan; roda dua atau empat.

Berbeda di Arab Saudi, tidak akan dapat dijumpai juru parkir yang siap membantu saat memarkir kendaraan sekaligus menagih tarif.

Hampir semua lokasi parkir di Saudi gratis, hanya di beberapa tempat tertentu saja berbayar, seperti di commercial area.

Meskipun demikian, sudah tidak membutuhkan tenaga manusia untuk transaksi bayar parkir.

Seperti juga di lokasi parkir Masjid Nabawi di Madinah al-Munawwarah, sudah tidak ada lagi manusia dibutuhkan untuk menerima pembayarannya.

Caranya, saat masuk ke area parkir akan menerima tiket dari sebuah mesin. Tiket tersebut dibutuhkan saat akan membayar di sebuah mesin mirip ATM.

Setelah dibayarkan sesuai durasi parkir, pengguna jasa parkir menerima invoice seperti tiket yang terdapat barcode.

Barcode tersebut kemudian ditempelkan ke mesin scan sebelum keluar area parkir, sebagai cara membuka penghalang jalan keluar.

Menurut kanal TV MBC, area parkir Masjidil Haram Nabawi merupakan yang termurah sekaligus mewah dilengkapi AC dan sarana lainnya.

Biayanya, hanya 1 reyal perjam, dengan pengunjung jutaan kendaraan sepanjang waktu.

Lokasinya di bawah tanah (basement), tepat di bawah Masjid Nabawi. Terdiri dari 2 tingkat yang dapat menampung 4,300 mobil.

Jika dalam 1 mobil terdapat 4 orang, maka dapat menampung kurang lebih 20 ribu manusia di parkiran tersebut.

Tonton libutan “Jaulah MBC” di area parkir Masjid Nabawi berikut ini: