Umrah Ramadan oleh: Haji Tanpa Antri Bilboard Dekstop
promo: Haji Tanpa Antri Bilboard Dekstop

12,5 Juta Pil Narkoba Dari Pelabuhan Turki Menuju Saudi, Mengapa?

12,5 Juta Pil Narkoba Dari Pelabuhan Turki Menuju Saudi, Mengapa?

Arab Saudi telah meningkatkan upayanya dalam memerangi segala jenis narkoba, didorong oleh ketakutan warga dan penduduknya terjatuh ke dalam cengkeraman momok ini.

Saudi menjadi salah satu negara di jajaran terdepan yang memerangi narkoba, di antara banyak negara lainnya. Dengan menganggap narkoba adalah ancaman pertama bagi generasi muda dan memiliki implikasi serius bagi kesehatan dan ekonomi secara umum.

Sebagai hasil dari upaya besar yang dilakukan oleh Saudi untuk memerangi fenomena berbahaya ini, banyak operasi penyelundupan narkoba terungkap, menggagalkan usaha dan rencana mempromosikannya di dalam negeri Saudi.

Kuota Haji Dalam Negeri
Promo

Operasi terakhir yang digagalkan oleh otoritas Saudi adalah sebagaimana yang diumumkan oleh Bea Cukai Saudi di Pelabuhan Islam Jeddah, pada hari Senin (29/3) ini.

Kementerian Informasi Saudi umumkan bahwa Bea Cukai gagalkan upaya penyelundupan pil Captagon sebanyak 1.323.000 pil, yang ditemukan tersembunyi di dalam paket yang diterima di pelabuhan Jeddah.

Narkoba Dari Turki
Mungkin yang benar-benar menarik perhatian adalah upaya penyelundupan narkoba dari Turki ke Arab Saudi yang telah berlangsung cukup lama.

Dimulai beberapa saat lalu, seolah-olah ada penyelundupan yang disengaja dari Turki untuk menenggelamkan Saudi dengan narkoba, yang mendorong beberapa orang untuk melakukannya.

Kasus ini bukan percobaan pertama dan bukan yang terakhir. Pihak berwenang Saudi mengumumkan bahwa sejak April tahun lalu, hingga hari ini, lebih dari 12,5 juta pil dikapalkan dari pelabuhan Turki menuju Saudi.

16 Desember 2020: Pengaggalan penyelundupan 8 juta lebih kapsul Captagon asal Turki

Semuanya berhasil digagalkan, seakan menunjukkan niat sengaja penyelundup dari Turki menuju Saudi sebagai pasar yang menjanjikan.

Sejarah pengawasan narkoba di Saudi membuktikan bahwa selama bertahun-tahun, Turki telah menjadi titik persimpangan utama untuk pengiriman narkoba yang menargetkan negara-negara di kawasan Teluk dan Arab Saudi pada khususnya.

Ini memanfaatkan kondisi yang tidak stabil di beberapa negara tetangga dan terlibat di dalamnya, seperti operasi pencucian uang yang digunakan dalam aktivitasnya yang mencurigakan dan ilegal.

Promo
Upaya penyelundupan 10.948.000 tablet amfetamin ke Saudi melalui Pelabuhan Islam Jeddah. Di antaranya warga negara Turki yang terlibat ditangkap.

Kewaspadaan Otoritas Saudi
Otoritas Saudi menyadari skema tersebut dan saat ini tengah mencari dan memperhatikan dengan cermat semua kiriman yang datang dari Turki pada khususnya.

Kewapadaan ditingkatkan dengan pemeriksaan lebih cermat. Hasilnya pada kasus terakhir, otoritas Saudi berhasil untuk menemukan 1,3 juta pil Captagon di dalam paket yang diklaim pakaian jadi berasal dari Turki.

Pihak berwenang di Kerajaan menyadari bahwa perdagangan narkoba yang datang dari Turki tidak akan berhenti, tetapi akan terus memasuki negara itu dengan satu atau lain cara dengan harga berapa pun.

Kasus yang berulang kali ini menunjukkan Turki telah berubah menjadi jembatan darat antara negara pemasok obat di Timur; seperti Afghanistan, dan di antara pasar yang menjadi sasarannya karena permusuhan politik seperti negara-negara Eropa, Timur Tengah, dan Teluk.

Yang benar-benar aneh adalah sejumlah politisi Turki, terutama yang tergabung dalam Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa, terbukti terlibat dalam kegiatan peredaran narkoba.

Seperti dalam laporan berita terakhir yang menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara Burhan Gozo, mantan wakil di partai Erdogan, dengan penyelundup heroin Iran terkemuka Naji Sharifi Zindashti.

Tugas Menanti
Pada saat yang sama, Direktorat Pengawasan Narkotika Saudi telah memperhatikan secara serius jalur penyelundupan narkoba, khususnya dari Turki.

Untuk itu, dikembangkan rencana yang matang untuk menangkap pengedar dan penadah narkoba di seluruh Saudi.

Direktorat Pengawasan Narkotika Saudi juga berkoordinasi dengan badan pemerintah terkait untuk menumbuhkan kesadaran dan budaya di antara warga tentang bahaya narkoba di tingkat individu dan masyarakat secara keseluruhan.[]

*) Ditulis oleh حامد العلي , sabq