Dari tertawa tulus mengekspresikan kebahagiaan atas kenaikan gaji sebesar 200 riyal, hingga melunasi kredit rumah sebesar 900.000 riyal!

Sebuah kisah manusia yang sederhana namun mendalam, yang dimulai dengan senyuman spontan dari seorang warga sederhana yang bekerja sebagai penjaga keamanan, dan diakhiri dengan inisiatif yang sepenuhnya mengubah hidupnya.

Pahlawannya adalah pengusaha dan mantan anggota emas Klub Al-Nasr, Sa’ad Al-Mughni.

Beberapa hari yang lalu, sebuah video menjadi viral di media sosial Saudi, menunjukkan seorang pria bernama Ali Al-Ghamdi, yang bekerja sebagai satpam, mengekspresikan kebahagiaannya yang luar biasa setelah menerima kenaikan gaji hanya 200 riyal.

Tertawa dari hati, kegembiraan yang tidak dapat disembunyikan dari semua perasaan, meskipun jumlahnya sedikit. Video itu menyentuh hati warganet di Arab Saudi.

Karena caranya mengungkapkan makna sebenarnya dari “keridhaan;” menemukan kebahagiaan sedikit saja, merasa bahagia dengan apa yang telah diberikan kepadanya tanpa kepura-puraan atau keluhan.

Namun ceritanya tidak berhenti pada perasaan tulus ini.

Potongan tersebut sampai ke tangan pengusaha dan mantan anggota emas Klub Al-Nasr, Saad Al-Mughni.

Namun kali ini, kehadirannya benar-benar berbeda; manusiawi, menyentuh, dan mengejutkan!

Al-Mughni mengungkapkan keinginannya untuk menghubungi Al-Ghamdi dan memberinya hadiah sebesar 50.000 riyal Saudi, setelah tersentuh oleh kegembiraannya yang sederhana.

Ternyata Al-Mughni tidak punya pilihan selain mengumumkan inisiatif yang lebih besar: “Saya punya kabar baik untuk Anda, berkat karunia Allah, saya telah berhasil melunasi kredit apartemen saudara kita Ali Al-Ghamdi, dengan pembayaran di awal sebesar 900.000 riyal. Kalau ada perabotan yang dibutuhkan, Insya Allah akan kami lengkapi.”

Al-Ghamdi menanggapi dengan spontanitasnya yang biasa, namun kali ini dengan air mata rasa terima kasih: “Semoga Allah mengumpulkan aku bersamamu dan para kekasihmu di surgaNya kelak.”

Al-Ghamdi tidak mengeluh, tidak meminta, tidak memelas, dia hanya mengungkapkan kebahagiaannya.

Di sisi lain, ada orang-orang yang melihat sukacita itu sebagai panggilan diam-diam untuk berbuat baik dan memenuhi kebutuhan saudara-saudarinya.

Tawa yang tulus… yang menggerakkan hati ribuan orang. Satu inisiatif… mengubah kehidupan seseorang.[]