Umrah Ramadan oleh: Umrah Ramadan
promo: Umrah Ramadan

Video: Akankah Turki Meniru Sejarah Kelam Iran di Musim Haji?

Berkali-kali jemaah Iran berangkat ke Arab Saudi tidak murni untuk menunaikan ibadah haji. Dalam laporan yang diterbitkan oleh AlArabiya, Iran telah menorehkan rangkain sejarah panjang dan kelam, mengeksploitasi musim haji untuk menimbulkan kekacauan.

Berikut ringkasan upaya Iran untuk menciptakan kerusuhan dan kekacauan selama musim haji:

Pada musim haji tahun 1987, sekelompok peziarah Iran atas dukungan otoritas negara mereka, mengorganisir demonstrasi tanpa izin. Aksi ini menghasilkan bentrokan keras dengan pasukan keamanan Saudi.

Umrah Mandiri
Promo

Kejadian ini bermula dari ulah jemaah Iran yang melakukan kegiatan yang menggangu kepentingan umum. Di antaranya provokasi dengan slogan-slogan politik dengan syiar memusuhi Amerika dan Israel.

Aksi tersebut berusaha direda oleh pasukan polisi dan Garda Nasional dengan menutup sebagian jalan yang akan digunakan pawai.

Akhirnya pecah bentrokan dengan kekerasan, mengakibatkan 402 orang meninggal, terdiri dari 275 jemaah Iran, 42 jemaah dari negara lain. Sebanyak 85 petugas keamanan Saudi meninggal. Korban luka-luka hingga 649 orang, terdiri dari 303 Iran, 145 Saudi, dan 201 jemaah dari negara lain).

Pasca peristiwa berdarah ini, Riyadh memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran. Kuota haji Iran yang dikurangi, dari 150.000 menjadi 45.000 saja. Adapun Teheran, justru memboikot haji selama tiga musim berikutnya.

Hingga pada tahun 1991, hubungan kedua negara dipulihkan dengan perjanjian yang memungkinkan Iran untuk melakukan ibadah haji lagi. Saat itu, kuota yang diberikan kepada Iran sebanyak 115.000 orang.

Satu tahun sebelum peristiwa tersebut, pemerintah Saudi telah berhasil menggagalkan rencana kriminal Iran pada musim haji tahun 1986.

Ketika itu, petugas keamanan dan bea cukai Saudi berhasil mengungkap 51 kilogram bahan peledak C4 berdaya ledak tinggi di dalam tas jamaah haji Iran.

Bom tersebut direncanakan untuk meledakkan Masjdil Haramain dan tempat-tempat penting lainnya, sebagaimana yang terungkap dari hasil investigasi.

Pada musim haji tahun 1989, terjadi dua ledakan di dekat Masjidil Haram di Mekah. Ledakan tersebut menwaskan satu orang dan melukai 16 lainnya.

Umrah Anti Mainstream
Promo

Hasil penyelidikan, terbukti bahwa bahan peledak yang digunakan merupakan kiriman diplomat Iran di kedutaanya di Kuwait. Mereka yang terlibat diadili dan menerima hukuman setimpal.

Pada musim haji tahun 1990, terjadi insiden Terowongan Mu’ashim yang terkenal, terjadi tepat pada Hari Raya Idul Adha. Peristiwa ini terjadi karena serbuan dan kerumunan jemaah Iran.

Beberapa pihak menuduh Iran telah menyebar gas beracun yang menyebabkan kematian 1.426 jemaah haji dari berbagai negara. Tetapi pihak berwenang Saudi pada saat itu tidak menuduh siapa pun, dan mengatakan bahwa itu hanya “kecelakaan.”

Musim Haji 2015, terjadi penyerbuan Mina. yang mengakibatkan terbunuhnya sekitar 2.300 jemaah dari berbagai negara termasuk 464 warga Iran. Ini merupakan krisis terburuk dalam musim haji setelah peristiwa 1987.

Beberapa pejabat senior Iran meninggal dalam tragedi Mina tersebut. Mereka yang tiba saat musim haji tanpa paspor diplomatik, terlibat dalam insiden.

Korban sebanyak 16 orang dari pejabat keamanan, militer dan diplomatik. Di antaranya adalah mantan Duta Besar Iran untuk Libanon, Ghazanfar Roknabadi.

Ada juga nama-nama penting lainnya, seperti petugas di Badan Intelijen Pengawal Revolusi, Jenderal Ali Asghar Foulad Ghar, serta Wakil Kepala Intelijen dari Pengawal Revolusi untuk Perang Psikologis, Abdullah Dhighami, yang dikenal dengan nama alias “Jenderal Mishfaq.”

Jemaah Turki di Tahun 2020  
Jemaah umrah asal Turki mempolitisasi ritual ibadah di Masjidil Haram dengan yel-yel “Dengan jiwa dan darah, kami akan menebusmu, wahai Aqhsa.”

Berbagai kalangan mengecamnya, terlebih jemaah lainnya yang sedang melaksanakan umrah, merasa terganggu dengan aktivitas tersebut.

Siapa dan apa motifnya, link video ini mengungkapnya.

KLIK DI SINI UNTUK MENONTON VIDEO ULASAN JEMAAH UMRAH TURKI YANG BERTERIAK-TERIAK SAAT SA’I.