Umrah Ramadan oleh: Umrah Ramadan
promo: Umrah Ramadan

Teroris Dari Arab Saudi: Fakta Yang Tidak Pernah Diulas Media Barat dan Nasional

Teroris Dari Arab Saudi: Fakta Yang Tidak Pernah Diulas Media Barat dan Nasional

Dalam beberapa hari terakhir media ramai mengulas serangan mengerikan teroris terbaru di Magdebourg Jerman. Sebagaimana dilaporkan pada Jumat (20/12) malam, sebuah mobil menabrak kerumunan di pasar Natal di Magdeburg, yang menewaskan dan melukai puluhan orang.

Pada awal 2006, Talib Abdulmohsen melarikan diri dari Arab Saudi setelah dituduh melakukan pemerkosaan dan terlibat dalam kejahatan serius. Dia mencari suaka ke Jerman dan permintaan ekstradisi Arab Saudi diabaikan.

Arab Saudi secara resmi meminta ekstradisinya, tetapi Jerman menolak permintaan tersebut dengan alasan masalah hak asasi manusia meskipun ada bukti yang jelas tentang kegiatan kriminalnya.

Umrah Mandiri
Promo

Setelah tiba di Jerman, Abdulmohsen mengubah dirinya menjadi seorang pembangkang, secara terbuka menyatakan dirinya sebagai seorang ateis dan mantan Muslim. Langkah ini tampak strategis, kemungkinan ditujukan untuk mengamankan perlindungan suaka penuh di Jerman dengan menggambarkan dirinya sebagai korban penganiayaan, bukan buronan keadilan.

Abdulmohsen mulai bekerja di rumah sakit pemerintah di Jerman sebagai psikiater. Yang mengejutkan, saat memegang jabatan ini, dia secara terbuka aktif dalam kegiatan kriminal, termasuk perdagangan manusia, penyelundupan gadis-gadis muda, dan mendorong gadis-gadis dan anak di bawah umur dari Arab Saudi dan negara-negara Teluk untuk melarikan diri ke Jerman.

Kegiatan ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang keterlibatan organisasi-organisasi hak asasi manusia tertentu, yang mungkin telah memfasilitasi atau menutup mata terhadap kejahatan-kejahatan ini. Sudut pandang ini memerlukan penyelidikan yang serius.

Pada tahun 2023-2024: Abdulmohsen membuat ancaman eksplisit terhadap Jerman, yang oleh pihak berwenang dianggap sebagai “kebebasan berekspresi.” Dia aktif di media sosial, berulang kali mencuit dan mengunggah rekaman suara yang berisi ancaman eksplisit terhadap Jerman.

Dia secara terbuka menganggap pemerintah Jerman sebagai musuhnya, dengan mengklaim bahwa Jerman berkonspirasi melawannya dan terhadap semua pencari suaka Saudi. Unggahan ini dapat diakses publik dan sangat mengkhawatirkan, tetapi pihak berwenang Jerman gagal menanggapi atau menyelidiki lebih lanjut.

Klaim paranoid dan ancaman berulang ini merupakan indikator jelas dari pola pikir yang berbahaya, tetapi diabaikan oleh pihak berwenang. Meskipun telah diperingatkan oleh banyak pengguna X yang men-tag polisi Jerman, agar segera menindaknya.

Pada tahun 2023, seorang mahasiswa Saudi di Jerman melaporkan ancaman teror Abdulmohsen kepada polisi Jerman melalui akun X resmi mereka @BAMF_Dialog dan melalui email resmi mereka.

Dia mengirim beberapa pesan, memperingatkan bahwa Abdulmohsen berulang kali dan secara terbuka mengancam akan menabrak orang Jerman dan membunuh mereka melalui akun media sosialnya.

Meskipun ada peringatan yang jelas dan berulang kali ini, polisi Berlin dan otoritas Jerman mengabaikan pesannya dan gagal bertindak. Kelalaian ini secara langsung berkontribusi pada tragedi yang terjadi setelahnya.

Umrah Anti Mainstream
Promo

Pada tanggal 20 Desember, Abdulmohsen melakukan serangan teror di Pasar Natal Magdeburg seperti yang dia janjikan sebelumnya dan secara terbuka, yang mengakibatkan sedikitnya 2 orang meninggal (termasuk seorang anak) 60–80 orang terluka, dengan 15 orang terluka parah, seperti yang dilaporkan sejauh ini. Kemudian dia ditangkap.

Liputan Media Jerman yang Memalukan

Liputan media Jerman tentang tragedi ini dangkal dan menyesatkan. Sebagian besar tajuk berita hanya menyebutnya sebagai “warga negara Saudi,” sama sekali mengabaikan masa lalu kriminalnya, ancaman, dan motifnya.

Tidak disebutkan bahwa dia adalah buronan Saudi, pembangkang, anti-Islam, kriminal dan seterusnya. Mungkin itu untuk menutupi kegagalan mengejutkan pihak berwenang. Mereka bahkan tidak menyebutnya sebagai teroris.

Tidak ada konteks yang diberikan tentang latar belakangnya atau peringatan yang diabaikan. Fokus pada kewarganegaraan aslinya daripada sejarah kriminalnya dan ancaman eksplisitnya merupakan tindakan yang merugikan pemahaman publik.

Mengapa permintaan ekstradisi oleh Arab Saudi ditolak oleh Jerman meskipun ada risiko yang jelas? Mengapa ancaman kekerasan publik diabaikan? Mengapa media gagal memberi tahu publik tentang latar belakang, motif, dan strategi suaka manipulatifnya?

Mengapa ia diizinkan bekerja di rumah sakit pemerintah meskipun ia memiliki catatan kriminal? Mengapa peringatan dari orang-orang yang peduli diabaikan?

Harga Mahal Kemanusiaan Karena Kenaifan

BBC sempat meliput Abdulmohsen karena pembangakangannya terhadap Saudi dan mengagungkan teroris tersebut. Jangan kaget; hal itu telah terjadi berulang kali dan mungkin tidak akan pernah berhenti sampai Barat bangun dan mengambil tindakan tegas untuk mengakhiri terorisme tanpa tebang pilih.

Tragedi ini adalah pengingat yang jelas tentang harga mahal bagi yang memprioritaskan slogan-slogan hak asasi manusia yang naif daripada keselamatan publik dan gagal meminta pertanggungjawaban individu yang berbahaya.

Salman Al-Anshari, pemerhati politik dan sosial Arab Saudi mengusulkan erubahan yang diperlukan di dunia Barat agar tidak terjadi kembali peristiwa kemanusiaan ini, sebagai berikut

  • Peningkatan kerja sama keamanan internasional.
  • Pengawasan yang lebih ketat terhadap pencari suaka dengan catatan kriminal.
  • Investigasi terhadap organisasi hak asasi manusia yang meragukan yang memungkinkan individu-individu tersebut terlibat dalam kriminal global.
  • Tindakan segera terhadap ancaman yang jelas dan langsung.
  • Pelaporan media yang transparan dan bertanggung jawab.
  • Para korban pantas mendapatkan yang lebih baik. Insiden ini seharusnya menjadi peringatan bagi otoritas dan media Eropa.

*) Dikutip dari akun X Salman Al-Anshari, dengan beberapa tambahan seperlunya.