Siapa yang tidak sedih saat impian tak terwujud.
Menabung, meluangkan waktu, mengatur pekerjaan, semua telah dilakukan. Namun di akhir, impian masuk ke Tanah Suci untuk berumroh tertunda.
Kabar tidak bisa masuknya ke Masjidil Haram yang akhir-akhir ini cukup menggemparkan, ternyata bukanlah kali pertama dalam sejarah.
Dulu, ada kurang lebih 1400 jamaah yang hendak berumrah dari arah Madinah, namun ditolak untuk masuk. Kapan?
Di bulan Dzulqa’dah tahun 6 Hijriah. Rombongan tersebut dipimpin oleh kekasih Allah, Rasulullah shallahu alaihi wa sallam.
Kejadian ini terkenal dengan peristiwa perjanjian Hudaibiyah, Rasulullah dan sahabat ditolak masuk ke Mekkah untuk umrah.
Rasulullah dan Sahabat menunggu 6 tahun untuk umroh. Berhari-hari mereka jalan menuju Makkah, semangat mereka untuk umrah sudah menggebu-gebu. Namun saat jarak ke Mekkah tersisa 22 kilometer, mereka harus putar balik ke Madinah, mereka gagal umrah!
Sakit? Iya! Namun apa yang terjadi setelah Hudaibiyah? Dari kejadian itu kaum muslimin lebih leluasa untuk berdakwah. Lalu masuklah ribuan orang musyrikin ke dalam Islam.
Islam semakin kuat, di tahun-tahun berikutnya, rombongan umrah tersebut berubah menjadi jamaah haji.
Maha benar Allah dengan segala firmanNya:
وَعَسَىٰۤ أَن تَكۡرَهُوا۟ شَیۡـࣰٔا وَهُوَ خَیۡرࣱ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰۤ أَن تُحِبُّوا۟ شَیۡـࣰٔا وَهُوَ شَرࣱّ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ یَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ
“Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah:216)
Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah
*) Dinukil dari dinding FB M Rizki Fauzi dengan beberapa perubahan redaksi seperlunya.