Untuk kesekian kalinya media dan konspirasi musuh politik Saudi ingin meredupkan MBS.
Ada yang berharap dengan gorengan isu seperti ini, Saudi menjadi kacau, MBS gagal menjadi raja pengganti berikutnya, dan niat jahat lainnya.
Padahal rumor, hoax dan propaganda murahan seperti ini selalu dijawab dengan hashtag seperti #kami_salman_kami_muhammad, dalam bahasa Arab tentunya.
Semakin Saudi diserang, baik dari dalam atau luar negaranya, semakin menggugah jiwa kebersamaan rakyat Saudi.
Justru membangkitkan rasa persatuan, bukan perpecahan. Yang awalnya biasa saja, hikmahnya, memicu ditampakkan pembelaan rakyat Saudi kepada raja dan putra mahkotanya.
Seperti Saad Al-Jabri, di antara pejabat tinggi yang diberantas di awal kepemimpinan Raja Salman dan Putra Mahkota MBS.
Saat itu, puluhan pejabat tinggi di Riyadh, termasuk pengusaha kelas kakap dan para pangeran, benar-benar dibersihkan demi memberantas KKN dan pengkhianat.
Bukan dari yang kecil, tapi metode pemberantasannya “top down.”
MBS dalam wawancara di televisi beberapa tahun lalu, mengeluarkan statemen yang sangat terkenal:
“لن ينجو أي شخص من قضية فساد أياً كان”
“Tidak akan ada yang berhasil bagi siapapun, yang terlibat dalam skandal korupsi.”
Terbukti, pangeran yang terindikasi korup atau menyelewengkan wewenangnya, dijerat hukum.
Sebagian kooperatif, ada kompensasi, sebagian dihukum, sebagian lainnya lari sebagai pengkhianat mencari suaka ke negeri kafir.
Tetapi media dan anti Saudi terlalu ikut campur dan memanfaatkan momen. Mereka menuduh MBS menghabisi “pesaing”nya agar mulus menjadi raja.
Hatta, Pangeran Muhammad bin Nayef, yang jelas berba’iat kepada MBS, dianggap dimakzulkan untuk memuluskan ambisi MBS.
Di Saudi, Raja dan Putra Mahkotanya dibai’at, rakyat dan pejabatnya bersumpah setia kepada pemimpinnya.
Para masyayikh kabilah, dari Timur ke Barat, Selatan ke Utara, melakukan bai’at, sebagai bukti sumpah setia mereka.
Setiap tahun, rakyatnya, tanpa diminta rajanya, mengulangi ba’iatnya. Demi Allah, untuk agama dan wathan.
Tetapi ada manusia yang bermental pengkhianat, bahkan dari zaman Nabi pun kaum munafiq ikut shalat berjemaah.
Dan Sa’ad Al-Jabri di antara pengkhianat kali ini: