Suatu malam, sekitar jam 11 malam, telepon di kantor Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berdering. Syaikh Ibrahim Al-Husseini, Direktur kantor Syaikh bin Baz, menjawab panggilan tersebut, yang ternyata berasal dari seorang ulama di Madinah.
Ulama tersebut meminta Syaikh Ibrahim untuk segera berbicara dengan Syaikh Ibnu Baz, karena ada masalah yang sangat penting. Namun Syaikh Ibrahim menjawabnya bahwa Syaikh sudah terlelap tidur di rumah dan tidak biasa meneleponnya pada jam selarut tersebut. Ulama tersebut menjawab, “Masalahnya adalah hidup dan mati. Anda harus membantunya sekarang.”
Atas permintaan tersebut, Syaikh Ibrahim menghubungi Syaikh Ibnu Baz dan memberitahukannya mengenai masalah tersebut. Kemudian Syaikh Ibnu Baz berbicara dengan ulama tersebut.
Disampaikan bahwa ada empat da’i yang diutus untuk berdakwah di Somalia, ternyata pemerintah setempat di sana telah menjatuhkan hukuman mati kepada mereka. Sementara hukuman tersebut akan dilaksanakan pada waktu pagi hari. Ulama tersebut menambahkan: “Saya tahu Anda dapat membantu mereka.”
Syaikh Ibnu Baz pun ikut terharu dan menangis mendengar kabar tersebut. Beliau segera meminta para asistennya untuk menghubungi istana Putra Mahkota Abdullah bin Abdulaziz rahimahullah.
Ketika pejabat istana menjawab, mereka memberitahunya bahwa pangeran sedang tidur. Namun Syaikh Ibn Baz bersikeras, dengan mengatakan: “Saya membutuhkannya sekarang, masalah ini mendesak,” dan mengancam bahwa dia akan datang sendiri ke istana jika mereka tidak membangunkannya.
Setelah itu, penanggung jawab kantor Pangeran Abdullah menelepon dan memberitahunya bahwa Syaikh Bin Baz ingin berbicara dengannya tentang masalah mendesak.
Pangeran Abdullah merespon dan segera berkomunikasi dengan Syaikh. Ketika Syaikh Ibnu Baz memberitahunya tentang masalah para da’i yang sedang diutus ke Somalia tersebut, Pangeran Abdullah menjadi marah dan berkata: “Saya akan segera menghubungi presiden Somalia.”
Usai panggilan tersebut, Pangeran Abdullah berkomunikasi dengan Presiden Somalia, dan alhamdulillah, dia berhasil mengintervensi dan keempat orang da’i yang dijatuhi hukuman mati tersebut dimaafkan, termasuk membebaskan seluruh tahanan yang bersama mereka.
Semoga Allah mengampuni Syekh Ibnu Baz dan Raja Abdullah, dan semoga rahmat Allah dilimpahkan kepada seluruh umat Islam, aamiin.[]
*) Kisah dinukil dari Majid bin Fahd, seorang influencer yang aktif menulis di media sosial.