Banyak orang yang begitu sensi dengan berbagai tanda kiamat yang bermunculan di negri arab, seakan kiamat hanya terjadi di sana, sedangkan di indonesia aman dari kiyamat.

Padahal berbagai tanda kiamat juga banyak terjadi di Indonesia, sebut saja banyaknya anak durhaka di indonesia.

أَنْ تَلِدَ الأَمَّةُ رَبَّتَهَا،

Promo

Bila seorang budak telah melahirkan majikannya.

Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, perwujudan hadits ini bisa berupa : banyaknya anak yang memperlakukan ibu kandungnya bagaikan budak.

Di fenomena ini sudah banyak dan sering kita saksikan dan dengar atau baca beritanya, anak yang membunuh orang tuanya, menggugat orang tuanya, atau bentuk durhaka lainnya.

Namun mengapa, mata dan telinga kita lebih sensi untuk mempersoalkan tanda kiamat yang terjadi di arab secara umum, dan Arab Saudi secara khusus?

Mungkinkah karena negri Arab Saudi walau gersang namun hidup makmur nan kaya raya, sedangkan negri kita yang sejatinya gemah ripah loh jinawi namun masih banyak rakyatnya yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Oh iya, sewaktu saya kuliah di Madinah, pengemis di kota madinah, ketika mengemis itu bilangnya: “untuk beli susu” dan benar saja, banyak pengemis di sana makannya roti, keju, minumnya susu, apalagi orang orang kaya.

Kawan, yuk pelajari ilomu agama untuk kita amalkan bukan sebagai alat untuk menilai orang lain namun lupa membenahi diri sendiri, segera daftarkan diri anda di sini: https://pmb.stdiis.ac.id/

Sumber: laman FB Dr Muhammad Arifin Badri 

Promo