Saudinesia.id, Jakarta – Udara di Graha Sucofindo, Jakarta Selatan, terasa berbeda selama dua hari terakhir. Bukan karena pendingin ruangan yang bekerja ekstra, melainkan karena riuh antusiasme ribuan anak muda dan orang tua yang memadati Saudi University Expo 2025. Dari tanggal 9 hingga 10 Agustus 2025, aula yang biasanya hening itu berubah menjadi arena perburuan masa depan, sebuah jembatan yang menghubungkan ambisi dan harapan besar banyak pelajar Indonesia.

Event yang diselenggarakan oleh PPMI Arab Saudi ini adalah pionir pertama di Indonesia yang berfokus pada studi dan edukasi di Arab Saudi. Pameran pendidikan ini lebih dari sekadar barisan stan universitas. Ini adalah sebuah pernyataan strategis. Di tengah deru transformasi ekonomi dan sosial yang masif, Arab Saudi secara agresif membuka pintunya, bukan lagi hanya untuk jamaah haji atau tenaga kerja, tetapi untuk talenta-talenta terbaik dunia. Dan Indonesia, dengan populasi muslim terbesar dan bonus demografi yang melimpah, jelas menjadi target prioritas.

Antusiasme yang tak terbendung itu bukan tanpa alasan. Jajaran Universitas-universitas terkemuka seperti Islamic University of Madinah, Imam Mohammad Ibn Saud Islamic University, hingga Umm al-Quro University tak datang dengan tangan kosong. Mereka datang dengan tawaran yang sulit ditolak: beasiswa penuh.

Promo

“Peran Kerajaan Arab Saudi bagi pendidikan di dunia internasional sangatlah besar. Sehingga hampir tidak didapati pelajar di setiap universitas-universitas di Arab Saudi, kecuali ada di antara mereka yang mendapatkan beasiswa.” ujar Dr. Badr Hudayban Al-Harbi, perwakilan dari Islamic University of Madinah, dalam sambutan beliau pada grand opening dengan senyum meyakinkan di sela-sela kerumunan. “Ini tidak terbatas hanya pada pembelajaran bahasa Arab (atau syar’i) saja, tapi juga mencakup pembelajaran umum seperti sains dan lain-lain.”

Jurusan yang ditawarkan pun mencerminkan arah baru Kerajaan. Bukan lagi dominasi studi agama, melainkan program-program studi seperti Artificial Intelligence, Renewable Energy, Cyber Security, hingga sains dan teknologi. Ini adalah sinyal jelas bahwa Saudi sedang membangun ekonomi berbasis pengetahuan, dan mereka butuh sumber daya manusia terbaik untuk menjalankannya.

Rangkaian acara Saudi University Expo 2025 dirancang padat dan dinamis selama dua hari penuh, dari pukul 10.00 hingga 17.00 WIB. Hari pertama, 9 Agustus, dibuka dengan pembacaan ayat suci Al Qur`an, dilanjut dengan seremoni dan sambutan singkat oleh perwakilan kedutaan dan pejabat pendidikan. Sepanjang hari, agenda utama adalah konsultasi tatap muka di masing-masing stan universitas. Namun, acara diselingi dengan berbagai talk show tematik yang menjadi magnet pengunjung, seperti “Cendikiawan Muslim Solusi Bagi Kemajuan Umat” yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Zaenal Abidin Syamsudin, Lc., M.M. pada siang hari sesi satu, “Preparation Goes to Saudi” oleh ITAF School pada sesi dua, dan “Dualisme Pendidikan dalam Pandangan Islam” yang disampaikan oleh Ustadz Rahmat Hidayat Syamsurizal, Lc., MA. pada sore harinya.

Dari perspektif jurnalistik, pameran ini adalah manifestasi soft power yang dieksekusi dengan cerdas. Investasi pada pendidikan adalah investasi jangka panjang. Para lulusan ini, nantinya, tidak hanya akan membawa pulang ijazah, tetapi juga pemahaman mendalam tentang budaya, jaringan profesional, dan potensi besar untuk menjadi jembatan ekonomi dan diplomatik antara Indonesia dan Arab Saudi di masa depan. [BERSAMBUNG]