Sistem pendidikan di Arab Saudi dirancang sebagai proses kognitif yang terintegrasi, berakar pada nilai-nilai Islam dan bertujuan mencetak generasi yang berpengetahuan, terampil, serta mencintai tanah air.
Pendidikan di Saudi adalah wajib bagi semua warga negara dan gratis, termasuk bagi ekspatriat di sekolah negeri, termasuk Lembaga Umum Pelatihan Teknis dan Vokasi juga berperan penting dalam pendidikan kejuruan.
Sejarah pendidikan di Saudi dimulai jauh sebelum negara modern berdiri, ditandai dengan didirikannya Direktorat Pendidikan pada tahun 1926. Seiring berjalannya waktu, lembaga-lembaga pendidikan terus berkembang, termasuk pendirian Kementerian Pendidikan pada tahun 1953 dan Kepresidenan Umum Pendidikan Perempuan pada tahun 1959.
Puncaknya, pada tahun 2015, dua kementerian pendidikan utama dilebur menjadi satu Kementerian Pendidikan, sejalan dengan visi masa depan negara. Perkembangan ini menunjukkan komitmen kuat Kerajaan Saudi dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas.
Struktur organisasi Kementerian Pendidikan saat ini menekankan fleksibilitas dan efisiensi, dengan 13 badan dan puluhan direktorat jenderal yang berfokus pada adaptasi kurikulum dan proyek pendidikan dengan perkembangan terkini serta kebutuhan pasar kerja.
Ekosistem pendidikan didukung oleh berbagai platform dan lembaga evaluasi, seperti Pusat Nasional untuk Pengukuran dan Evaluasi (Qiyas) yang mengukur kemampuan siswa, serta Sistem “Noor” sebagai platform pendaftaran terpadu. Inisiatif seperti “Indikator Tartib” dan platform “Safeer” juga diluncurkan untuk meningkatkan kualitas dan mempermudah akses pendidikan, termasuk studi di luar negeri.
Kurikulum pendidikan di Arab Saudi terus diperbarui agar relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain mata pelajaran tradisional, kini banyak kurikulum baru yang terintegrasi, seperti keterampilan digital, ilmu data, kecerdasan buatan, dan keamanan siber, sejalan dengan visi Arab Saudi 2030. Bahkan, kurikulum elektronik pun sudah menjadi bagian dari strategi diversifikasi sumber belajar.
Pendidikan umum di semua jenjang (SD, SMP, SMA) gratis dan wajib di sekolah pemerintah, serta buku pelajaran gratis. Mahasiswa di universitas juga mendapat tunjangan bulanan. Mereka punya kebebasan memilih jalur pendidikan sejak dini, dari sekolah umum hingga kejuruan atau sekolah penghafal Al Qur’an.
Evaluasi siswa dilakukan berkala, dan orang tua bisa memantau via Sistem “Noor“. Sekolah juga menyediakan layanan transportasi, kesehatan, serta program khusus untuk siswa berbakat dan penyandang disabilitas.
Fokus pada anak usia dini sangat kuat, dengan tujuan mengembangkan keterampilan dan bakat mereka serta mempersiapkan untuk jenjang selanjutnya. Inisiatif seperti taman kanak-kanak virtual dan program keamanan pribadi anak menunjukkan komitmen yang kuat untuk membentuk pondasi pendidikan yang kokoh sejak dini.
Bagi non-Saudi, akses ke pendidikan umum dimungkinkan dengan syarat tertentu, dengan tetap mengedepankan prioritas bagi warga negara. Namun, sekolah asing swasta juga tersedia sebagai pilihan, dengan pengawasan ketat oleh Kementerian Pendidikan.
Pendidikan tinggi di Arab Saudi menawarkan banyak pilihan universitas, baik negeri (gratis) mupun swasta (berbayar). Terdapat kurang lebih 29 universitas negeri dan 38 universitas/perguruan tinggi swasta yang tersebar di seluruh negeri. Universitas-universitas ini memiliki berbagai persyaratan penerimaan, termasuk tes kemampuan akademik.
BACA: Berapa “Gaji” Pelajar di Arab Saudi?
Secara khusus, pendidikan tinggi bagi penyandang disabilitas sangat diperhatikan. Dengan disediakannya fasilitas adaptif, program pendukung seperti “Tahun Kualifikasi” dan “Akses Universal,” serta bantuan finansial untuk memastikan mereka dapat belajar secara mandiri.
Terakhir, ada program beasiswa “Ibti’ats” dan program pengiriman “Ifaad” yang juga menjadi kunci dalam pengembangan sumber daya manusia Saudi dengan mengirim siswa dan tenaga pendidik terbaik ke universitas-universitas global untuk menciptakan masyarakat berpengetahuan yang sesuai dengan tuntutan ekonomi di masa mendatang.
Catatan Redaksi
Pengaruh Kerajaan Arab Saudi dalam dunia pendidikan tidak hanya terasa di negeri tersebut. Atas karunia Allah Ta’ala, manfaat dan pengaruhnya dapat tersebar luas dan dirasakan oleh orang-orang -khususnya kaum muslimin- di seluruh penjuru dunia.
Dengan tersebarnya para dai dan akademisi yang pernah menempuh pendidikan di sana, dibentuknya beberapa cabang universitas Saudi, dan dibukanya kesempatan beasiswa bagi mahasiswa asing untuk melanjutkan studi melalui platform Study in Saudi, menunjukan keseriusan Kerajaan Saudi dalam upaya meningkatkan taraf pendidikan dan kualitas hidup, sehingga lahirlah generasi yang siap menghadapi berbagai macam tantangan di masa depan. [Muhammad Wildan Zidan]
Sumber: saudipedia