Sedang marak di kota Riyadh modus menawarkan lowongan kerja bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kaburan. Penawaran ini disampaikan melalui media sosial seperti Group Facebook.
Penawarannya sederhana, ada lowongan untuk 5 orang, gaji 2000-2500, segera.
Bagi kaburan yang sedang membutuhkan pekerjaan, informasi ini merupakan anugerah.
Lalu komunikasi berlanjut ke messenger untuk tanya jawab gaji, jam kerja dan lain-lain. Setelah itu komunikasi beralih ke media sosial yang lebih privat, seperti IMO atau WhatsApp untuk share location.
Setelah itu kaburan dijemput menggunakan mobil, lalu dibawa ke sebuah tempat di pinggiran kota Riyadh. Di perjalanan kaburan diberi permen oleh si supir Banggali. Efeknya kaburan merasa happy, tidak ada rasa takut atau curiga sama sekali.
Setelah sampai di sebuah rumah, lengkap dengan gerbang yang dijaga satpam, dan ada pagar yang tinggi.
Di sinilah dimulainya proses pelacuran. Keluar dari mobil para korban ditodong sajam, dan disuruh mengikuti perintah.
Di dalam rumah, pria-pria dari Pakistan dan Banggali akan menggagahi para korban secara bergantian. Peristiwa ini disaksikan oleh para korban yang direkrut sebelumnya.
Setelah peristiwa ini berlalu, korban siap dilacurkan di center-center (hotel) dengan harga 100 Riyal.
Dalam satu hari, para korban harus melayani 10 orang. Targetnya 180orang atau 18 ribu Riyal. Pembagiannya 3000 untuk korban dan 15.000 untuk germo. Jika sudah mencapai target, para korban diperbolehkan melacur sendiri. Jika nyaman boleh melanjutkan kerjasama dengan germo tersebut.
Dengan adanya peristiwa ini, kami menghimbau agar para kaburan berhati-hati ketika ada tawaran lowongan kerja di medsos.
Tulisan ini hasil wawancara dengan Ibu Hati, salah seorang yang berhasil kabur dari sindikat pelacuran pada tanggal 22 Januari 2025. Perempuan berusia 44 ini, dalam 2 hari harus melayani 13 orang laki-laki Banggali. Sementara dia hanya menerima 50 Riyal. Uang ini yang menyelamatkannya setelah sebelumnya kabur dan nyarter taksi.
Gambar: Ilustrasi perempuan yang diculik oleh sindikat pelacuran di Riyadh ArabSaudi.[]
Sumber: Status FB Bobby Anwar Ma’arif dengan perubahan seperlunya.