Arab Saudi mencatat 3.575 kasus COVID-19 baru selama 24 jam terakhir, sebagaimana rilis Kementerian Kesehatan yang mengumumkannya pada hari Jumat (7/1), menandai pertama kalinya lebih dari 3.500 kasus dalam satu hari sejak Juli 2020.
Pada bulan Juni 2020, Saudi sempat mengalami hampir 5.000 kasus perhari, awal mulai peningkatan kasus corona harian tertinggi, menurut worldometer tracker website.
Sementara 572.225 kasus COVID-19 telah dikonfirmasi di Arab Saudi dan di antaranya 544.978 telah kembali pulih. Kasus yang meninggal mencapai 8.890 sampai dengan 7 Januari dan 2 kematian karena infeksi corona tercatat dalam 24 jam terakhir.
Menurut Kementerian kesehatan, sejauh ilebih dari 52 juta dosis vaksin telah diberikan kepada seluruh warga di Arab Saudi, sampai 7 Januari.
Arab Saudi Perbarui Protokol COVID-19
Otoritas kesehatan baru-baru ini memperbarui periode pemulihan bagi mereka yang dites positif terkena virus. Untuk individu yang divaksinasi, periode pemulihan telah dikurangi menjadi 7 hari sedangkan periode pemulihan yang tidak divaksinasi selama 10 hari.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri memperbarui denda bagi mereka yang tidak mengikuti tindakan pencegahan. Dalam tweet yang diposting di akun Twitter kementerian, mereka yang menolak pemeriksaan suhu sebelum memasuki tempat umum atau pribadi dan tidak mengikuti aturan menjaga jarak sosial diancam denda sebesar 1.000 riyal Saudi. Dalam kasus pelanggaran berulang, denda dapat hingga 100.000 riyal.
Jumlahnya terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah kasus pertama varian omicron terdeteksi di Arab Saudi pada 1 Desember lalu.
Menurut Kantor berita Arab Saudi (SPA), Kasus tersebut terlacak dari negara Afrika Utara yang tidak disebutkan namanya.
Arab Saudi baru-baru ini menerapkan kembali langkah-langkah social distancing di Masjidil Haram di kota suci Mekah, serta di tempat-tempat umum. Masker pun kini kembali diharuskan di seluruh tempat, baik indoor maupun outdoor.[]
Sumber: Alarabiya