Beberapa pelanggaran aturan negara di Arab saudi, termasuk perdagangan akan dipublikasikan ke media sosial. Hal ini serupa dengan pelaku tindak kejahatan kriminal, yang diumumkan oleh pihak kepolisian Arab Saudi.

Tetapi untuk pelanggaran ketenagakerjaan bentuk publikasinya lebih detail dengan menyebutkan nama pelaku selain jenis pelanggarannya, seperti pengumuman di bawah ini:

Publikasi di atas adalah jenis pelanggaran “tasattur,” yaitu pihak penyedia kerja menutup-nutupi atau mempekerjakan pekerjanya secara ilegal.

Promo

Pelanggarnya adalah Abduaziz Al-Anaziy, sementara dua “pekerja gelapnya” berwarga negara Libanon. Keduanya diperkerjakan tanpa izin resmi sebagai event organizer untuk acara-acara pesta di Riyadh.

Atas pelanggaran yang dilakukan, pemerintah Saudi memberi sanksi denda uang sebesar 300 ribu, selain sanksi hukum lainnya seperti pencabutan izin usaha.

Saat pengumuman disebarluaksan Kementerian Perdagangan dan Investasi di akun Twitter, seorang netizen bertanya: “Benarkah memberi laporan pelanggaran ‘tasattur‘ akdan mendapatkan imbalan finansial?”

Kementerian menjawabnya: “Selamat datang, melaporkan kasus ‘tasattur‘ Anda akan berhak mendapatkan hadiah tidak lebih dari 30% dari denda setelah putusan pengadilan dikeluarkan.”

Pelapor pelanggaran dan kejahatan lainnya juga dijanjikan mendapat imbalan, seperti kasus suap dan korupsi. Tertarik dapat uang imbalan laporan?[]