Negosiasi antara Kementerian Tenaga Kerja Arab Saudi dan Indonesia sudah dimulai untuk percepatan pengiriman kembali tenaga kerja domestik (rumah tangga) Indonesia ke Arab Saudi, menurut Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Abegebriel, sebagaimana dikutip saudigazette (13/5).
Meskipun demikian, Dubes Agus, menolak untuk memberikan kepastian waktu kapan rekrutmen tenaga kerja domestik di Arab Saudi akan dibuka kembali.
Dia menegaskan kembali pernyataannya bahwa Indonesia memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan Arab Saudi untuk mensuplai tenaga kerja domestik, setelah ada kesepakatan yang pasti.
Di antara kesepakatan yang harus dipenuhi di antaranya kepatuhan pihak sponsor (majikan) dengan kontrak kerja, gaji gaji bulanan yang ditentukan oleh pemerintah Indonesia sebesar SR 2.000, dan adanya jaminan hak-hak bagi kedua belah pihak, baik pekerja maupun sponsor.
Sementara itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial Arab Saudi menyetujui serangkaian amandemen dalam peraturan untuk menerima pekerja rumah tangga.
Di antara peraturan yang akan dirubah seperti kedatangan pekerja rumah tangga di bandara Arab Saudi, menjadi tanggung jawab penuh majikan. Ini juga meliputi proses pemberangkatan dan penerimaan tenaga kerja tidak lagi melalui perantara.
Mekanisme baru lainnya termasuk penerbitan visa re-entry untuk pekerja wanita melalui sistem Absher (sistem di portal Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi).
Pemerintah Arab Saudi mengatakan bahwa mekanisme baru akan diterapkan secara bertahap dimulai di Bandara Internasional King Khalid di Riyadh pada 15 Juli 2019. Selanjutnya akan akan diterapkan di seluruh bandara kedatangan tenaga kerja di Arab Saudi. SG
