Menjelang berakhirnya liburan Idul Fitri, ekspatriat yang berkerja di Arab Saudi tampak sibuk berkemas dan kembali ke tempat kerja mereka.
Banyak dari mereka mengambil kesempatan untuk bepergian ke berbagai kota di Kerajaan untuk bertemu dengan teman dan kerabat, serta mengunjungi tempat-tempat wisata seperti Abha dan Taif.
Sebagian besar maskapai penerbangan yang beroperasi di Jeddah, Riyadh, dan Dammam kursinya telah terpesan penuh untuk kelas ekonomi selama beberapa hari.
Hal serupa juga terjadi pada transportasi darat, terminal bus Perusahaan Angkutan Umum Arab Saudi (SAPTCO) di Jeddah dan bagian lain dari Kerajaan.
Beberapa kecelakaan jalan terjadi di jalan raya yang menghubungkan kota-kota besar. Selain Bulan Sabit Merah Saudi, rumah sakit besar seperti Rumah Sakit Umum Buraidah, ikut mengerahkan tim tambahan khusus di jalan raya untuk memberikan layanan bagi yang korban kecelakaan lalu lintas.
Pada waktu yang sama sejumlah besar ekspatriat di Arab Saudi memanfaatkan kesempatan panjang Idul Fitri untuk beristirahat dan refreshing sebelum kembali bekerja.
Ekspatriat yang tinggal tidak bersama keluarganya di Arab Saudi, menghabiskan liburan Idul Fitri jauh dari keluarga mereka, bergabung dengan teman-teman mereka di berbagai kota di dalam negeri Saudi.
Antara merayakan Idul Fitri dengan teman dan keluarga, tentu ada perbedaan. Mereka yang merindukan keluarga dan kehangatan di rumah digantikan oleh teman-teman dekat dan rekan kerja.
Mohammed Imran Ahmed misalnya, ekspatriat asal Uttarakhand India, mengatakan bahwa perhatiannya untuk menghubungi orang yang dicintainya di kampung halamannya untuk menyampaikan ucapan Idul Fitri.
Sebagaimana pengakuannya, Ahmed tidak merayakan Idul Fitri bersama istri dan anak-anaknya selama enam tahun terakhir.
Perasaan yang sama juga diungkapkan Mohammed Saleem, seorang ekspatriat asal Pakistan. Dia mengatakan kepada Saudi Gazette bahwa bersama keluarga di rumah merupakan tempat yang paling tepat untuk merayakan Idul Fitri yang sebenarnya. “Berada di rumah berbeda, tidak akan pernah sama tanpa keluarga dan teman,” katanya.
Beberapa ekspatriat yang terbiasa bekerja giat menyampaikan bahwa libur Idul Fitri cukup dengan satu atau dua hari saja, karena mereka merasa bosan dengan libur yang terlalu panjang.
“Bagi saya satu hari sudah cukup. Kemana saya akan pergi selama libur yang telalu panjang?” keluh Rokun, seorang warga negara Bangladesh.
Ekspatriat non-Muslim juga menikmati libur panjang Idul Fitri
Seorang ekspatriat asal Filipina yang telah puluhan tahun bekerja di Arab Saudi, Alex Blello, berkata, “Saya telah menjalani sebagian besar hidup saya di Arab Saudi dan saya menikmati liburan Idul Fitri. Biasanya saya menghabiskan liburan dengan pulang ke Filipina.”
Beberapa keluarga yang memilih menghabiskan liburan mereka di Arab Saudi, memilih berbagai tujuan seperti Taif dan Abha untuk mengisi libur panjang tahunan tersebut.
Sementara beberapa lainnya bersama kelompok Islamic Cultural Center, biasa menggunakan kesempatan libur tersebut dengan umrah ke Makkah dan berziarah ke kota Madinah al-Munawwarah.
Dari laporan Saudi Gazette, ada penurunan yang signifikan kunjungan wisatawan ekspatriat ke tempat-tempat wisata dalam negeri Saudi. Hal ini dikarenakan banyak keluarga eskpatriat yang meninggalkan Arab Saudi untuk selamanya (final exit), di antaranya pengaruh dependent fee yang diberlakukan sejak tahun 2017 lalu. SG