Arab Saudi meluncurkan fase uji coba awal kendaraan otonom (autonomous vehicles) di Riyadh, menandai langkah signifikan menuju sistem transportasi cerdas berbasis AI.
Menteri Transportasi dan Layanan Logistik sekaligus Ketua Otoritas Umum Transportasi, Ir. Saleh Al-Jasser, meresmikan program tersebut pada hari Rabu, menekankan perannya dalam memungkinkan teknologi mutakhir dan memajukan ekosistem transportasi yang aman dan cerdas.
Proyek ini akan beroperasi di tujuh area utama di Riyadh, termasuk Terminal 2 dan 5 di Bandara Internasional King Khalid, Roshn Business Front, Universitas Princess Nourah, Stasiun Kereta Api Utara, dan kantor pusat Otoritas Umum Transportasi. Sebanyak 13 titik penjemputan dan pengantaran telah ditetapkan.
Dikembangkan melalui kemitraan lintas sektor yang melibatkan Kementerian Dalam Negeri, SDAIA, Otoritas Geospasial, dan perusahaan swasta seperti AiDriver, WeRide, dan Uber, proyek ini mencerminkan dorongan Arab Saudi untuk melokalisasi inovasi dan mendorong kolaborasi publik-swasta.
Kendaraan-kendaraan tersebut akan dipantau secara ketat oleh petugas keselamatan di dalam kendaraan selama fase uji coba 12 bulan.
Layanan taksi self-driving ini akan beroperasi di jalan raya utama dan jalan perkotaan di bawah pengawasan regulasi dan teknis langsung dari Otoritas Umum Transportasi Saudi.
Al-Jasser mengatakan inisiatif ini menunjukkan komitmen Kerajaan terhadap mobilitas berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi, menyebutnya sebagai “sebuah model untuk kemitraan transportasi yang cerdas dan aman.”
Otoritas Umum Transportasi Saudi mengonfirmasi bahwa uji coba ini bertujuan untuk mempersiapkan peluncuran nasional yang lebih luas, menempatkan Arab Saudi di garda terdepan dalam mobilitas otonom di kawasan tersebut.[]
Sumber: SG