Syaikh Abdurahman Al-Sudais, kepala Kepresidenan Dua Masjid Suci, menekankan bahwa toleransi dalam Islam tidak berarti menghentikan langkah tegas dalam memerangi korupsi, ekstremisme dan terorisme. Pernyataan tersebut disampaikan Syaikh As-Sudais, dalam khotbah Jumat di Masjidil Haram di Makkah, pada hari Jum’at (5/1) kemarin.
Syaikh As-Sudais, imam dan khatib Masjidil Haram Makkah, mengatakan bahwa toleransi dalam Islam juga tidak berhenti dari sikap tegas untuk melestarikan tempat-tempat suci umat Islam, sebagaimana juga menjaga integritas, melawan bahaya narkoba dan minuman keras, rekayasa berita dan hoax yang tersebar di media sosial. Dia menambahkan, sikap tegas juga diajarkan dalam menjaga keamanan dan mencegah tersebarnya fitnah (kekacauan).
Dia menegaskan kembali bahwa prinsip dasar Syariah Islam adalah untuk melayani kepentingan umum yang lebih luas yang membawa manfaat, selain untuk mencegah kejahatan dan mengurangi penderitaan masyarakat. “Islam adalah agama moderat dan toleransi, dan rahmat bagi seluruh umat manusia,” katanya.
Menyinggung pendudukan Israel yang terus berlanjut di kota suci Yerusalem, Al-Sudais menekankan bahwa toleransi dalam Islam bukanlah kelemahan, juga tidak membiarkan tanah dan tempat suci umat Islam untuk diduduki.
“Teroris sebenarnya adalah orang yang melakukan agresi, sementara orang yang membela tanah air dan tempat-tempat sucinya sama sekali bukan teroris,” Tegas As-Sudais sekaligus mengingatkan bahwa isu utama umat Islam di dunia saat ini adalah isu Masjid Al Aqsa dan Yerusalem, kota suci Arab dan Islam. Keduanya selamanya tetap akan menjadi milik umat Islam dan Arab, terbebasnya dari penindasannya. SG