Arab Saudi akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjaga wilayahnya dan keselamatan warganya sesuai dengan hukum internasional.

Pernyataan tersebut dirilis dalam Sidang Kabinet yang diselenggarakan pada hari Selasa (16/2) malam, saat merujuk pada isi pesan yang disampaikan Utusan Tetap Kerajaan untuk PBB kepada Dewan Keamanan.

Dalam sesi virtual yang dipimpin oleh Khadimul Haramain, Raja Salman, Kabinet mengulangi seruan Kerajaan untuk mengecam serangan pengecut teroris yang dilakukan oleh milisi Houthi yang didukung Iran.

Seperti yang penargetan Bandara Internasional Abha dan tindakan permusuhannya yang merusak perdamaian di Yaman.

Di awal pertemuan, Khadimul Haramain memberi pengarahan kepada Kabinet tentang isi pesan tertulis yang dia kirimkan kepada Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi.

Pesan tersebut menekankan eratnya hubungan bersejarah kedua negara dan menekankan kesungguhan Kerajaan meningkatkan kerja sama strategis di berbagai tingkatan, selain konsolidasi dan koordinasi di berbagai masalah regional dan internasional.

Dalam sebuah pernyataan kepada Saudi Press Agency (SPA), Menteri Media Arab Saudi, Dr. Majid Al-Qasabi, menyampaikan bahwa Kabinet kembali menyatakan dukungan Kerajaan upaya damai untuk membangun keamanan dan stabilitas di Timur Tengah dan Mediterania Timur.

Kabinet juga menunjukkan penegasan Kerajaan di depan “Forum Philia – Membangun Persahabatan, Kedamaian dan Kesejahteraan dari Mediterania ke Teluk.” tentang pentingnya mengintensifkan konsultasi dan koordinasi untuk menjaga perdamaian dan keamanan di jalur laut internasional.

Ini, dilakukan dengan cara yang menjamin kebebasan perdagangan dan navigasi, menghormati prinsip-prinsip kedaulatan dan bertetangga antar negara, dan mengutuk campur tangan eksternal dalam urusan dalam negeri negara, termasuk yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional serta stabilitas ekonomi global.

Terkait penyerangan Bandara Internasional Irbil di Irak, Kabinet yatakan kecaman keras Arab Saudi atas serangan teroris tersebut, dan sepenuhnya mendukung Irak dalam semua tindakannya untuk menjaga keamanannya, untuk memerangi organisasi teroris yang berusaha merusak stabilitas dan kedaulatan.

Kabinet Saudi juga meninjau perkembangan virus corona baru (COVID-19), serangkaian laporan tentang statistik virus terbaru di Kerajaan, dan indikator yang relevan.

Beberapa keputusan Kabinet Arab Saudi di antaranya sebagai berikut:

1. Kabinet memberi wewenang kepada Menteri Investasi atau wakilnya, untuk membahas dan menandatangani draf nota kesepahaman yang mendorong investasi langsung, antara Arab Saudi dan Kuwait.
2. Kabinet memberi wewenang kepada ketua dewan direktur Otoritas Umum untuk Persaingan Usaha atau wakilnya untuk membahas dan menandatangani draf nota kesepahaman antara Arab Saudi dan Mesir di bidang promosi persaingan dan pemberantasan praktik monopoli.
3. Kabinet menyetujui nota kesepahaman antara Saudi Data and Artificial Intelligence Authority (SDAIA) dan International Telecommunication Union (ITU) untuk kerja sama di bidang kecerdasan buatan.
4. Kabinet menyetujui kebijakan nasional untuk pengelolaan limbah radioaktif di Kerajaan.
5. Transformasi badan regulasi Kementerian Keuangan menjadi pusat mandiri bernama Pusat Nasional Sistem Sumber Daya Negara.
6. Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial berkoordinasi dengan dewan pelaksana Asosiasi Perlindungan Konsumen, untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menyelaraskan kondisi Asosiasi sesuai dengan ketentuan asosiasi dan peraturan lembaga sipil.
7. Mencabut Organisasi Kereta Api Saudi dan peraturan yang dikeluarkan oleh dekrit kerajaan, digantikan oleh Perusahaan Kereta Api Saudi (SAR).
8. Persetujuan pendirian bank untuk usaha kecil dan menengah.
9. Persetujuan atas perangkat medis dan sistem suplai.
10. Kabinet menyetujui sejumlah promosi jabatan untuk grade 14 dan 15.