Arab Saudi menandatangani kesepakatan besar senilai $8,3 miliar (sekitar Rp135 triliun) untuk pengembangan proyek energi bersih termasuk tenaga surya dan hidrogen ramah lingkungan.
Di antara perusahaannya termasuk raksasa utilitas ACWA Power dan anak perusahaan Aramco, menandatangani perjanjian pembelian listrik pada hari Minggu untuk proyek energi bersih dengan kapasitas sebesar 15 gigawatt dan nilai investasi sekitar $8,3 miliar, menurut Kantor Berita Negara Saudi (SPA).
ACWA Power menandatangani tujuh perjanjian sebagai pengembang utama, bekerja sama dengan Perusahaan Holding Air dan Listrik (Badeel), yang dimiliki oleh Dana Investasi Publik Saudi (PIF), dan Aramco Power, unit dari Aramco, menurut SPA.
Proyek-proyek tersebut mencakup lima pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik di kota-kota Aseer, Madinah, Mekkah, dan Riyadh, serta dua proyek tenaga angin di Riyadh.
Arab Saudi menargetkan pembangunan kapasitas energi terbarukan hingga 130 gigawatt pada tahun 2030, sebagaimana disampaikan tahun lalu. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Saudi dalam transisi energi global dan target net-zero emission 2060.
Saudi: Dari Minyak ke Matahari
Kesepakatan ini menandai pergeseran historis: dari ketergantungan pada minyak menuju kepemimpinan energi masa depan. Di tengah krisis iklim dunia, langkah ini mencerminkan hikmah dan ijtihad kebijakan: berpikir jangka panjang, berorientasi maslahat.
Sumber: AlArabiya