Menteri Pertahanan Pakistan Muhammad Asif menegaskan bahwa kekuatan nuklir negaranya akan tersedia bagi Arab Saudi jika diperlukan di bawah pakta pertahanan baru yang ditandatangani kedua negara. Pernyataan ini menjadi pengakuan eksplisit pertama bahwa Pakistan memperluas payung nuklirnya ke Kerajaan.
Dalam wawancara televisi bersama Geo TV, Asif menyatakan bahwa kemampuan nuklir Pakistan, yang dikembangkan dan diuji pada 1990-an, dirancang untuk memberikan efek jera yang kredibel dan tetap menjadi pilar utama strategi pertahanan negara.
“Apa yang kami miliki, termasuk seluruh kapabilitas, akan disediakan untuk Arab Saudi sesuai dengan perjanjian ini,” ujar Asif. Dia menambahkan bahwa pasukan Pakistan dilatih dan diperlengkapi untuk melakukan pengerahan nuklir di medan tempur bila diperlukan.
Komentar ini menegaskan bobot Pakta Pertahanan Strategis yang ditandatangani Rabu lalu antara Putra Mahkota Muhammad bin Salman dan Perdana Menteri Pakistan Syehbaz Syarif. Kesepakatan itu menyatakan bahwa serangan terhadap salah satu negara akan dianggap sebagai serangan terhadap keduanya.
Asif menekankan bahwa pakta tersebut tidak menyebut pihak tertentu sebagai musuh. “Ini adalah payung perlindungan yang diberikan secara timbal balik: jika ada agresi terhadap salah satu pihak, maka akan dibela bersama, dan agresi itu akan dijawab dengan respons bersama,” jelasnya. [Zein R]