Arab Saudi bergerak menuju peluncuran kemitraan besar di bidang drone melalui Saudi Technology Excellence Holding Company dengan Aerobotics Ltd., anak perusahaan American Ondas Group -penyedia terkemuka jaringan nirkabel industri swasta, drone komersial, dan otomatis solusi data- dengan mengumumkan aliansi strategis untuk membuat infrastruktur drone di seluruh Kerajaan.

Proyek tersebut ditandatangani antara kedua belah pihak pada hari Selasa (8/8) di kota Access, Alabama, Amerika Serikat.

Perusahaan Saudi dan Amerika berencana mendirikan kantor di dalam Kerajaan untuk melokalisasi sistem pesawat tak berawak dan memberikan solusi data udara kepada pemerintah daerah dan entitas komersial, sebagaimana pernyataan bersama yang dikutip Asharq Al-Awsat.

Kedua perusahaan akan bekerja sama untuk mengembangkan dan meningkatkan ekosistem penyedia teknologi dan layanan di seluruh Kerajaan Arab Saudi dengan mempekerjakan staf lokal dan bekerja sama dengan mitra lokal.

Pengumuman aliansi ini menaikkan saham ONDAS sebesar 20 persen.

Abdullah Al-Malehi, kepala Perusahaan Induk Saudi Excellence, mengatakan kepada Asharq Al-Awsat: “Dengan kemitraan ini, kami berencana menyediakan platform canggih untuk pesawat tak berawak kepada pemerintah dan pelanggan komersial di Kerajaan. Ada proyek-proyek penting di pasar Saudi, dan ketika ekonomi berkembang dan terdiversifikasi, begitu pula permintaan akan teknologi generasi mendatang.”

“Bersama dengan Aerobotics, kami akan memberikan solusi teknis bernilai tinggi sekaligus melatih kader Saudi untuk bekerja di bidang ini,” tambah Al-Melehi.

Dia melanjutkan, “Kami akan bekerja sama untuk mengembangkan dan meningkatkan ekosistem penyedia teknologi dan layanan di seluruh Kerajaan, karena inisiatif ini bertujuan untuk mendukung Visi Kerajaan 2030, mempekerjakan karyawan lokal, dan bekerja sama dengan mitra lokal.”

Menurut Al-Melehi, pasar drone terus berkembang di semua sektor militer dan keamanan serta penggunaan sipil, dan merupakan salah satu sektor yang menjanjikan di kawasan Timur Tengah. Dia mencontohkan Arab Saudi merupakan salah satu negara pertama yang mulai melokalkan pembuatan pesawat jenis ini.

Dia menunjukkan bahwa ada undang-undang yang sedang disusun oleh Arab Saudi dalam penggunaan sipil yang mendukung arah visi Saudi dalam berbagai kegunaan dalam melindungi wilayah yang dilindungi, serta memantau lalu lintas di kota dan kontrol perbatasan.

“Di perusahaan ini, kami berencana mulai memproduksi pesawat jenis ini di Kerajaan dan melatih kader Saudi,” tambahnya.

Menurut Al-Malehi, perusahaan China DJI saat ini menguasai lebih dari 70 persen pasar drone dunia, memperkirakan pasar akan tumbuh dari $30,6 miliar pada tahun 2022 menjadi $55,8 miliar pada tahun 2030.

Perusahaan China ini didirikan pada tahun 2006 dari sebuah kamar asrama perguruan tinggi oleh Frank Wang, di mana dia mulai membangun sistem kontrol drone, yang dijual ke pembuat dan penggemar pesawat tanpa awak.

Sementara itu, CEO Aerobotics, Meir Kleiner, mengatakan, “Kami akan memperluas bisnis kami di kawasan melalui pasar Saudi, bersama dengan perusahaan Saudi Excellence sebagai penyedia infrastruktur pesawat tak berawak.”

Dia menekankan bahwa Arab Saudi menciptakan peluang besar untuk Aerobotics, berharap untuk “menerapkan teknologi drone otonom terbaru kami di seluruh Kerajaan, dan melokalkan upaya ini untuk mencapai keuntungan bersama bagi perusahaan dan masyarakat kami.”[]

Sumber: aawsat