Umrah Plus September oleh: Umrah Plus September
promo: Umrah Plus September

Saudi Airlines Siap Hadirkan Starlink di Langit Arab

Saudi Airlines Siap Hadirkan Starlink di Langit Arab

Di langit Timur Tengah, sebuah babak baru sedang berlangsung. Maskapai nasional Arab Saudi, Saudia Airlines, menggelar perundingan tingkat lanjut dengan SpaceX. Layanan internet Starlink siap hadir di kabin pesawatnya. Jika kesepakatan ini terealisasi, maka lebih dari 140 pesawat Saudi Airlines alan terkoneksi salah satu jaringan satelit tercepat di dunia.

Langkah ini bukan hanya soal internet cepat di udara. Ia merupakan bagian dari persaingan global yang kian ketat dalam industri inflight connectivity. Sebuah sektor bernilai miliaran dolar yang menjadi rebutan oleh pemain lama seperti Viasat dan bintang baru seperti Starlink. Bagi starlink, kesepakatan dengan Saudia berarti pijakan strategis di jantung ekonomi terbesar Teluk, sekaligus membuka jalan ke pasar penerbangan internasional.

Sinyal keseriusan Saudia tampak dari kunjungan Rossen Dimitrov, VP of Guest Experience Saudia ke kompleks industri SpaceX di Texas. Lewat unggahannya di LinkedIn, Dimitrov menyinggung tentang “masa depan menakjubkan yang sedang perusahaan bawa bagi industri penerbangan.”

Bilboard News Detail
Promo

Namun, Arab Saudi bukan satu-satunya pintu masuk. SpaceX juga tengah menjajaki kesepakatan dengan Emirates Airlines, operator raksasa asal Dubai, serta menawarkan layanan serupa kepada Gulf Air Bahrain dan FlyDubai. Kendati demikian, hingga kini belum ada kesepakatan final, dan masing-masing maskapai masih berpeluang memilih penyedia layanan lain.

Masa Depan Internet di Langit Arab

Langkah Saudia ini sejalan dengan misi kerajaan memperkuat sektor penerbangan dan pariwisata di luar bayang-bayang minyak. Maskapai berusia delapan dekade itu melakukan modernisasi besar-besaran, dari perubahan manajemen puncak, kerja sama dengan tim olahraga global, hingga peningkatan standar perjalanan udara—mulai dari detail sederhana seperti cangkir kopi khas, hingga fasilitas mewah dalam kabin.

Dari sisi regulasi, Arab Saudi telah memberi izin penggunaan Starlink untuk penerbangan dan sektor maritim. Sebaliknya, Uni Emirat Arab masih belum membuka pintu. Artinya, setiap kesepakatan dengan Emirates atau FlyDubai membutuhkan perubahan kebijakan. Sementara itu, Qatar, Bahrain, dan Yordania sudah lebih dulu memberikan lampu hijau.

Menariknya, Qatar Airways menjadi pionir di kawasan dengan menghadirkan Starlink sejak tahun lalu pada armada Boeing 777, dan kini memperluasnya ke Airbus A350 serta segera ke 787 Dreamliner.

Jika kesepakatan dengan Saudia benar-benar terwujud, maka langit Arab tak hanya akan terhiasi sayap-sayap baja, tetapi juga sinyal-sinyal digital yang menghubungkan dunia dari ketinggian ribuan meter. [Muhammad Wildan Zidan]

Sumber: asharqbusiness