Syaikh Prof. Dr. Abdul-Rahman bin Abdulaziz Al-Sudais mengikuti diskusi panel bahasa pada hari Ahad (20/12), yang diselenggarakan oleh Pimpinan Umum untuk Urusan Masjidil Haramain, bertepatan dengan Hari Bahasa Arab Internasional.
Dalam kesempatan tersebut, Syaikh Sudais mengatakan, “saya senang pada hari ini dapat bergabung dengan rekan-rekan yang terhormat dalam kegiatan yang diberkati ini, untuk merayakan bahasa Al-Qur’an, dan berbicara tentang bahasa adalah percakapan yang luar biasa yang dinikmati telinga.”
Dia menambahkan bahwa bahasa bukanlah beban, dan Arab Saudi telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa negara.
“Merawat bahasa Arab tidak berarti meninggalkan orang non-Arab dengan bahasa mereka untuk berdakwah kepada agama Islam,” imbuhnya.
Syaikh Sudais mengisyaratkan bahwa tidak ada yang perlu dikuatirkan dengan keberadaan bahasa Arab. Hanya saja, “saat ini kita perlu memperkuat posisinya di kalangan anak muda di tengah era teknologi,” tekannya.
Syaikh Sudais juga mengajak agar menggunakan bahasa Arab secara praktis melalui program-program ilmiah yang berkontribusi untuk memperkuat posisinya.
Terkait keberadaan Komplek Bahasa Arab Raja Salman, Syaikh Sudah mengatakan, “Alhamdulillah, pada awalnya adalah mimpi dan terkabul dengan dukungan Khadimul Haramain, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, hafizahullah.”
Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Al-Haramaian berinisiatif meluncurkan program akademik untuk non-native speaker di Institut Al-Haram, memiliki Akademi Kaligrafi Arab, dan memperhatikan perpustakaan anak-anak dan perpustakaan wanita dalam bahasa Arab.
Dia menambahkan dalam rekomendasinya, “Kita harus mengumpulkan semua referensi bahasa di perpustakaan Masjidil Haram di Mekah, dalam perangkat kecil yang melayani semua orang.
Dalam penutupan sambutannya, Syaikh Sudais menyampaikan apresiasi kepada para nara sumber dan panitia seminar, memuji upaya mereka dalam melayani bahasa Arab dan meningkatkan statusnya. gph