Putra Mahkota, Muhammad bin Salman, menggelar pembicaraan resmi dengan Perdana Menteri Pakistan, Muhammad Syehbaz Syarif, di Istana Al-Yamamah pada Rabu (17/9) malam. Syarif disambut upacara kenegaraan, sejak di atas pesawat dikawal jet tempur F-15 Angkatan Udara Saudi.
Kunjungan kenegaraan ini berlangsung dua hari setelah pertemuan di Doha. Agenda utama adalah memperkuat kemitraan strategis, membahas perkembangan kawasan, serta membuka peluang kolaborasi baru.
Puncak pertemuan ditandai penandatanganan Pakta Pertahanan Strategis Bersama (Strategic Mutual Defense Agreement/SMDA). Pakta tersebut berisi bahwa agresi pada satu negara dianggap agresi terhadap keduanya. Kesepakatan mencakup latihan gabungan, pertukaran intelijen, dan penguatan deterrence demi stabilitas kawasan.
Meski isu perlindungan nuklir sempat mencuat, dokumen resmi tidak menyinggungnya. Perjanjian ini dipandang memperkuat kerjasama pertahanan lama. Pakistan juga menegaskan dukungan menjaga Tanah Suci di Makkah dan Madinah.
Sebagai bagian dari perayaan, landmark dan menara ikonik di berbagai kota Saudi diterangi sorotan bendera Saudi dan Pakistan. Gestur ini menegaskan eratnya ikatan persaudaraan Islam yang sudah berlangsung hampir delapan dekade, serta komitmen bersama untuk menghadirkan keamanan dan perdamaian global. [Zein R]