Para pemimpin Arab pada hari Sabtu (17/5) menyerukan diakhirinya perang di Gaza dan dengan jelas mengutuk upaya Israel untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza. Pernyataan ini disampaikan pada KTT Arab ke-34 yang diselenggarakan di Baghdad yang diikuti sejumlah presiden, pangeran, dan perwakilan negara-negara Arab.
KTT tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, Organisasi Konferensi Islam, Dewan Kerjasama Teluk, Uni Eropa, dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez.
KTT ini diadakan sekitar dua bulan setelah KTT luar biasa yang diselenggarakan oleh Kairo, di mana negara-negara Arab mengadopsi rencana untuk membangun kembali Gaza tanpa menggusur penduduknya.
Selain itu, “Deklarasi Baghdad,” yang salinannya diperoleh oleh Al Arabiya.net dan Al Hadath.net, dijadwalkan akan dikeluarkan pada akhir pertemuan puncak reguler ke-34, mencakup beberapa isu Arab dan regional, terutama isu Palestina.
Masalah Palestina berada di garis depan Deklarasi Baghdad, yang menegaskan kembali “sentralitas masalah Palestina.” Para pemimpin negara Arab menyerukan agar perang di Gaza segera diakhiri dan mendesak masyarakat internasional, terutama negara-negara berpengaruh, untuk “memikul tanggung jawab moral dan hukum mereka untuk menekan diakhirinya pertumpahan darah dan memastikan masuknya bantuan kemanusiaan mendesak tanpa hambatan ke semua wilayah yang membutuhkan di Gaza.”
Deklarasi Baghdad juga menyerukan semua negara untuk memberikan dukungan politik, keuangan, dan hukum bagi rencana bersama Arab-Islam untuk rekonstruksi dan pemulihan awal di Gaza, yang diadopsi dari KTT Darurat Arab di Kairo Maret lalu dan pertemuan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam di Jeddah pada bulan yang sama.
Deklarasi Baghdad menyambut baik usulan dan inisiatif yang diajukan oleh negara-negara Arab untuk membentuk dana bagi pembangunan kembali Gaza. Sambil menekankan pentingnya koordinasi bersama untuk menekan pembukaan semua penyeberangan guna memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke semua wilayah Palestina.
KTT juga menyerukan penyelesaian damai yang adil dan menyeluruh atas masalah Palestina, mendukung seruan Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional dan mengambil langkah-langkah yang tidak dapat diubah untuk melaksanakan solusi dua negara, sesuai dengan Prakarsa Perdamaian Arab dan resolusi legitimasi internasional.
Seruan juga ditujukan untuk pengerahan perlindungan internasional dan pasukan penjaga perdamaian di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa di wilayah Palestina yang diduduki, hingga solusi dua negara terlaksana. Sekaligus meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna melaksanakan “solusi dua negara”.
KTT Baghdad meminta semua faksi Palestina untuk menyepakati proyek nasional yang komprehensif dan visi strategis yang bersatu. Deklarasi tersebut juga memuji posisi negara-negara Eropa, Spanyol, Norwegia, dan Irlandia, dalam mengakui Negara Palestina, dan menegaskan kembali dukungannya terhadap posisi Afrika Selatan dalam gugatan terhadap Israel.
Terkait perkembangan di Suriah, deklarasi tersebut menegaskan penghormatan terhadap pilihan rakyat Suriah, untuk semua komponen dan kelompok, serta komitmen terhadap keamanan dan stabilitas Suriah, yang tercermin dalam keamanan dan stabilitas kawasan.
KTT Bagdad juga menegaskan dukungan terhadap persatuan wilayah Suriah, menolak semua campur tangan dalam urusan dalam negeri, dan mengutuk serangan Israel yang sedang berlangsung di wilayah Suriah, pelanggaran kedaulatannya, dan upaya untuk melemahkan dan menghancurkan kemampuan nasionalnya.
Deklarasi tersebut juga menekankan “pentingnya melanjutkan proses politik transisi yang komprehensif yang menjaga keberagaman dan perdamaian masyarakat, sambil menghormati keyakinan dan kesucian semua segmen dan komponen rakyat Suriah, dan membangun kembali Suriah.” Dalam hal ini, KTT Baghdad menyambut baik pengumuman terbaru Presiden AS Donald Trump untuk mencabut sanksi terhadap Suriah.
Amanat KTT Bagdad sekaligus menyerukan agar diselenggarakan konferensi dialog nasional komprehensif yang akan melibatkan semua komponen rakyat Suriah, menghargai kesediaan Irak, tuan rumah KTT Liga Arab saat ini, untuk menjadi tuan rumah konferensi tersebut dengan koordinasi dari Sekretariat Jenderal Liga Arab dan negara-negara Arab. Ini akan memastikan terwujudnya kepentingan nasional Suriah, memastikan partisipasi yang efektif, dan meningkatkan koeksistensi sosial di Suriah.[]
Sumber: AlArabiya