New York menjadi tuan rumah “Konferensi Internasional tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara” pada hari Senin dan Selasa, yang diketuai bersama oleh Arab Saudi dan Prancis.

“Konferensi Internasional Tingkat Tinggi tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara” dibuka di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada hari Senin (28/7), yang diketuai bersama oleh Arab Saudi dan Prancis.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan, menyatakan dalam sambutan pembukaannya: “Kerajaan Saudi yakin bahwa solusi dua negara adalah kunci stabilitas regional,” seraya mencatat bahwa “konferensi New York merupakan tonggak penting menuju implementasi solusi dua negara.”

Dia menambahkan: “Mencapai stabilitas di kawasan dimulai dengan memberikan hak-hak kepada rakyat Palestina,” mengapresiasi pengumuman Presiden Prancis tentang niatnya untuk mengakui Negara Palestina.

Menteri Luar Negeri Saudi melanjutkan, dengan mengatakan, “Bencana kemanusiaan di Gaza harus segera dihentikan.”

Menteri Luar Negeri Saudi juga menjelaskan bahwa Kerajaan dan Prancis telah mengamankan transfer dana sebesar $300 juta dari Bank Dunia ke Palestina.

Pangeran Farhan juga menekankan bahwa Inisiatif Perdamaian Arab merupakan dasar bagi solusi yang adil dan komprehensif, seraya menambahkan, “Kami menekankan pentingnya mendukung koalisi internasional untuk mengimplementasikan solusi dua negara.”

Tekad Sejati

Di akhir acara hari pertama, Menteri Luar Negeri Saudi menjelaskan bahwa hasil Konferensi Solusi Dua Negara mencerminkan tekad sejati untuk mengimplementasikan solusi tersebut.

Dia mengatakan dalam konferensi pers, “Kami akan menandatangani nota kesepahaman dengan sektor-sektor Palestina untuk memberdayakan mereka,” seraya menambahkan, “Kami menekankan pentingnya mengimplementasikan hasil Konferensi Solusi Dua Negara.”

Bin Farhan juga menekankan pentingnya menjaga momentum dan melanjutkan koordinasi.

Negara-Negara Mengakui Negara Palestina pada Bulan September

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot mengatakan bahwa “negara-negara lain mungkin akan mengakui Negara Palestina pada bulan September,” seraya menambahkan bahwa Presiden Emmanuel Macron berkomitmen untuk mengumumkan pengakuan Negara Palestina pada bulan September.

Menutup hari pertama konferensi pers, dia menambahkan, “Konferensi solusi dua negara merupakan langkah yang menentukan menuju implementasi solusi tersebut,” seraya mencatat bahwa komitmen bersejarah akan dibuat pada konferensi solusi dua negara.

Dia juga mengatakan, “Prancis menegaskan hak rakyat Palestina atas kedaulatan atas tanah mereka.”[]

Sumber: AlArabiya