Setelah wawancara Presiden AS, Joe Biden di stasiun televisi CNN yang menyatakan bahwa dirinya akan memberikan sanksi kepada Arab Saudi paska keputusan OPEC+ mengurangi produksi minyak, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi memberikan tanggapan serius.
Dalam beberapa cuitan di akun resmi Twiiter @KSAMOFA, Saudi menegaskan bahwa Kerajaan tidak menerima untuk didikte dan menolak setiap tindakan atau upaya apapun yang bertujuan mengubah tujuan mulia yang sedang dikerjakan untuk melindungi ekonomi global dari fluktuasi pasar minyak.
Ditegaskan pula, bahwa Keputusan OPEC+ diambil dengan suara bulat oleh seluruh negara anggotanya.
Keputusan OPEC+ didasarkan atas kepentingan global dan oleh karena itu pengurangan produksi minyak dilakukan untuk memperhitungkan kepentingan ekonomi dan mencapai keseimbangan dunia.
Meskipun demikian, Arab Saudi tetap berusaha mempertahankan hubungan yang kuat dengan semua negara sahabat.
Khusus hubungan bilateral dengan AS, Arab Saudi memandang bahwa hubungan yang strategis untuk kemaslahatan kedua negara.
Netizen yang ikut mengomentari cuitan tersebut menulis dukungan atas pernyataan dan sikap Arab Saudi. Tidak luput lantunan doa kepada kepemimpinan Arab Saudi pun diungkapkan.