Tim lapangan di Kawasan Konservasi Kerajaan Raja Salman bin Abdulaziz mencatat peristiwa istimewa: kelahiran seekor wau Nubia.
Otoritas Pengembangan Kawasan Konservasi tersebut mengungkapkan bahwa selama periode terakhir, lebih dari 81 ekor wau gunung telah direlokasi ke berbagai wilayah konservasi, sebagai bagian dari upaya melindungi kehidupan liar dan menciptakan lingkungan subur untuk tumbuh kembangnya.
Menurut pihak otoritas, meningkatnya populasi satwa di kawasan ini mencerminkan kualitas habitat alami yang sehatdan kesesuaian lingkungannya bagi fauna liar. Hingga kini, tercatat lebih dari 120 kelahiran mamalia di kawasan ini, termasuk oryx, gazel rim, wau, dan gazel Arab.
Langkah ini menunjukkan komitmen berkelanjutan pihak otoritas untuk melepasliarkan berbagai spesies terancam punah, menyediakan habitat yang ideal bagi setiap jenis satwa, serta melakukan pemantauan rutin oleh tim lapangan untuk memastikan perlindungan dan keselamatan mereka.
Kawasan Konservasi Kerajaan Raja Salman bin Abdulaziz merupakan cagar alam darat terbesar di Timur Tengah, dengan luas 130.700 km², melintasi empat wilayah administratif: Al-Jawf, Hail, Perbatasan Utara, dan Tabuk. Kawasan ini memiliki beragam habitat alami, bentang alam, dan formasi geografi yang unik. [Zein R]
Sumber: alyaum