Konsultan sosial, Talal Muhammad An Nasyiri, menegaskan bahwa Kerajaan Arab Saudi telah memantapkan kedudukannya sebagai model global dalam bantuan kemanusiaan dan kegiatan tanggap bencana.

Hal ini menunjukan kemurahan hati sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan misi kemanusiaannya. Dia menilai bahwa kerja kemanusiaan di negeri ini bukanlah hanya inisiatif musiman. Prinsip ini mengakar kuat disertai kebijakan tetap yang mendapat apresiasi internasional.

Seiring peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia, An Nasyiri menjelaskan bahwa kepemimpinan Saudi memberikan perhatian besar terhadap upaya bantuan melalui lembaga‑lembaga khusus. KSRelief telah menjadi simbol global kedermawanan melalui puluhan proyek di negara-negara yang mengalami krisis dan bencana. Dengan tetap menjaga martabat penerima manfaat serta membantu mereka untuk bangkit kembali.

Promo

Dia menambahkan, kiprah kemanusiaan kerajaan tidak terbatas di luar negeri saja. Hal itu tercermin di dalam negeri melalui inisiatif sukarela dan program komunitas yang merefleksikan nilai kemanusiaan berakar di masyarakat Saudi. Visi Saudi 2030 bahkan menjadikan kerja sukarela sebagai salah satu pilar pembangunan berkelanjutan, dengan target meningkatkan jumlah relawan hingga satu juta orang.

Selanjutnya, ia menyoroti kemitraan publik‑swasta dan non‑profit yang pada gilirannya melahirkan program kemanusiaan berkelanjutan di pengasuhan anak, dukungan keluarga prasejahtera, serta kesehatan dan pendidikan. Bulan Sabit Merah Saudi, berbagai lembaga amal, serta kampanye donor darah dan distribusi kebutuhan pokok turut memperkuat upaya ini.

Di akhir pernyataannya, dia mengajak setiap individu dan institusi untuk terlibat dalam kegiatan kemanusiaan dan kesukarelawanan sesuai kemampuan masing‑masing. Menegaskan bahwa kemurahan hati adalah “bahasa universal” yang menyatukan hati dan membangun jembatan kasih sayang antarbangsa. [Muhammad Wildan Zidan]

Sumber: Sabq