Mufti Agung (Grand Mufti) Kerajaan Arab Saudi sekaligus Ketua Kibar Ulama dan Komite Tetap untuk Penelitian dan Ifta Ilmiah, Syaikh Abdulaziz bin Abdullah bin Muhammad Al-Syaikh, memuji isi pidato kerajaan yang disampaikan Putra Mahkota Muhammad bin Salman.
Pidato tahunan tersebut sekaligus menandai pembukaan tahun kedua sidang ke-9 Majelis Syura Kerajaan Arab Saudi. Atas nama Khadimul Haramain, Pangeran Muhammad bin Salman menyampaikan pidato pada hari Rabu (10/9) di depan Majelis Syura.
Pangeran Muhammad di antaranya menekankan bahwa pidato tersrbut mewujudkan kepentingan Kerajaan dan kepemimpinannya yang bijaksana dalam segala hal yang mengabdi kepada Islam, menjaga martabat dan kehormatan manusia.
Pidato itu juga menegaskan komitmennya terhadap tujuan-tujuan Islam, terutama dalam mendukung saudara-saudara kita di Palestina, sekaligus mengulas kebijakan yang diambil negara mengenai isu-isu regional dan internasional.
Berikut Ringkasan Pidato Kerajaan yang disampaikan oleh Putra Mahkota Muhamad bin Salman dalam rapat Majelis Syura:
- Kerajaan akan menjadi pusat kecerdasan buatan.
- Lokalisasi industri militer melampaui 19%.
- Perekonomian negara ini solid mengikuti Visi 2030.
- 660 perusahaan global telah mendirikan kantor pusat di Riyadh.
- Kami bekerja hari ini untuk meningkatkan kemampuan pertahanan kami.
- Kepentingan umum adalah “tujuan utama” kami
- Kami bekerja untuk meningkatkan kualitas hidup warga negara.
- Kemampuan kedua sektor (pemerintahan dan swasta) telah ditunjukkan dalam menghadapi tantangan.
Secara khusus beberapa pernyataan politik terpenting yang disampaikan oleh Putra Mahkota Muhammad bin Salman dalam pidatonya adalah sebagai berikut:
- Kami menolak dan mengutuk agresi brutal Israel terhadap Qatar.
- Kami akan mendukung Qatar dalam segala tindakannya tanpa batas.
- Kami mengharapkan stabilitas di Lebanon, Yaman, dan Sudan.
- Inisiatif Perdamaian Arab merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendirikan negara Palestina.
- Posisi kami teguh dalam mendukung hak-hak Palestina, posisi kami telah teguh sejak dahulu kala; tanah Gaza adalah milik Palestina.
- Kami menegaskan kembali seruan kami kepada semua negara untuk berpartisipasi dalam mendukung solusi dua negara.
- Mobilisasi untuk solusi dua negara di Konferensi New York belum pernah terjadi sebelumnya.
- Kami mendukung Suriah dalam membangun kembali perekonomiannya, Kerajaan telah mengambil posisi penting terkait Suriah.[]
Sumber: SPA, DLL