Arab Saudi pada hari Ahad (21/7), mengatakan pihaknya tidak ada hubungannya dengan serangan udara Israel di kota Hudaidah di Yaman dan tidak akan mengizinkan siapapun menggunakan wilayah udara Kerajaan untuk tujuan ofensif.

“Kerajaan tidak memiliki hubungan atau keterlibatan dalam penargetan Hudaidah, dan Kerajaan tidak akan membiarkan entitas manapun melanggar wilayah udaranya,” kata Brigadir Jenderal Turki Al-Malki, juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi, dalam sebuah pernyataan di X.

Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang kota Yaman barat yang dikuasai Houtsi pada hari Sabtu (20/7) sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak Houtsi di sebuah gedung apartemen di Tel Aviv sebelum fajar pada hari Jumat, yang menewaskan satu warga sipil.

Promo

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan serangan udara itu dimaksudkan untuk mengirim pesan kepada Houtsi bahwa serangan mereka tidak akan dibiarkan begitu saja.

Milisi Houtsi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman, telah menyerang kapal-kapal komersial yang melewati Laut Merah dan Bab-Al-Mandab sebagai aksi simpati terhadap warga Palestina di Gaza di tengah serangan Israel.

TV Al-Masirah yang dikelola Houtsi melaporkan bahwa serangan Israel menghantam pembangkit listrik dan fasilitas penyimpanan bensin, menewaskan tiga orang dan melukai 87 orang.

Tidak terpengaruh oleh respon cepat Israel, para pejabat Houtsi mengancam akan terus menyerang kapal-kapal yang melakukan perdagangan dengan Israel dan Israel sendiri.

Banyak para pengamat memastikan bahwa serangan Israel dilancarkan dari pulau Israel di Eritrea dekat Hudaidah. Dari lokasi tersebut tempat pesawat Zionis keluar untuk menghancurkan pelabuhan ekonomi dan kemanusiaan PBB di Hudaidah.

Jurnalis Husain al-Ghawi juga menyampaikan laporannya bahwa Israel tidak sedang menyerang Houtsi, tetapi menargetkan Yaman dan rakyatnya.

Pengamat politik di Timur Tengah percaya bahwa Houtsi adalah alat Zionis untuk menghancurkan Yaman. Jika Houtsi ingin menghancurkan Israel, mereka seharusnya menghancurkan pulau Israel di dekat Hudaidah, tempat pesawat Zionis keluar untuk menghancurkan pelabuhan ekonomi dan kemanusiaan PBB.[]

Sumber: ARBN DLL.

Promo